IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI KONTEN DAN PROSES BERDASARKAN GAYA BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN PESERTA DIDIK
Abstract
Pembelajaran berdiferensiasi adalah proses atau filosofi untuk pengajaran efektif dengan memberikan beragam cara untuk memahami informasi baru untuk semua siswa dalam komunitas ruang kelasnya yang beraneka ragam, termasuk cara untuk: mendapatkan konten; mengolah, membangun, atau menalar gagasan dan mengembangkan produk pembelajaran dan ukuran penilaian sehingga semua siswa di dalam suatu ruang kelas yang memiliki latar belakang kemampuan beragam bisa belajar dengan efektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat peningkatan keaktifan siswa dalam belajar dengan implementasi pembelajaran berdiferensiasi. Peneliti melakukan penelitian di SMA Negeri 3 Medan dengan jumlah peserta didik 36 orang di kelas XII MIA 3. Jenis penelitian ini adalah penelitian Tindakan kelas (PTK). Langkah-langkah awal dalam penyusunan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdapat empat tahap yaitu perencanaan, akting (pelaksanaan), observasi (pengamatan), dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan ini dapat meningkatkan keaktifan peserta didik berdasarkan lima indikator: fokus, kerjasama, pengungkapan pendapat atau ide, pemecahan masalah, dan disiplin. Pada siklus keaktifan ini belum mencapai target ≥ 75%. Selain itu, hanya 50% siswa yang mengumpulkan tugas tepat waktu. Pada siklus II, keaktifan siswa meningkat lebih dari 75%: 85% siswa fokus, 78% siswa bekerja sama, 80% siswa berani mengungkapkan pendapat, 78% siswa berkontribusi dalam pemecahan masalah, 89% siswa disiplin. Studi dokumentasi menunjukkan bahwa 100% siswa mengumpulkan tugas tepat waktu, membuktikan efektivitas pembelajaran diferensiasi konten dan proses dalam meningkatkan keaktifan siswa
Abstract
Pembelajaran berdiferensiasi adalah proses atau filosofi untuk pengajaran efektif dengan memberikan beragam cara untuk memahami informasi baru untuk semua siswa dalam komunitas ruang kelasnya yang beraneka ragam, termasuk cara untuk: mendapatkan konten; mengolah, membangun, atau menalar gagasan dan mengembangkan produk pembelajaran dan ukuran penilaian sehingga semua siswa di dalam suatu ruang kelas yang memiliki latar belakang kemampuan beragam bisa belajar dengan efektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat peningkatan keaktifan siswa dalam belajar dengan implementasi pembelajaran berdiferensiasi. Peneliti melakukan penelitian di SMA Negeri 3 Medan dengan jumlah peserta didik 36 orang di kelas XII MIA 3. Jenis penelitian ini adalah penelitian Tindakan kelas (PTK). Langkah-langkah awal dalam penyusunan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdapat empat tahap yaitu perencanaan, akting (pelaksanaan), observasi (pengamatan), dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan ini dapat meningkatkan keaktifan peserta didik berdasarkan lima indikator: fokus, kerjasama, pengungkapan pendapat atau ide, pemecahan masalah, dan disiplin. Pada siklus keaktifan ini belum mencapai target ≥ 75%. Selain itu, hanya 50% siswa yang mengumpulkan tugas tepat waktu. Pada siklus II, keaktifan siswa meningkat lebih dari 75%: 85% siswa fokus, 78% siswa bekerja sama, 80% siswa berani mengungkapkan pendapat, 78% siswa berkontribusi dalam pemecahan masalah, 89% siswa disiplin. Studi dokumentasi menunjukkan bahwa 100% siswa mengumpulkan tugas tepat waktu, membuktikan efektivitas pembelajaran diferensiasi konten dan proses dalam meningkatkan keaktifan siswa