IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI PROSES MELALUI PEMETAAN BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN PESERTA DIDIK
Abstract
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan pembelajaran yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan belajar individu siswa secara spesifik dan mempertimbangkan perbedaan karakteristik siswa, seperti gaya belajar, kemampuan, minat, dan motivasi. Penelitian ini mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi proses melalui pemetaan berdasarkan Tingkat kemampuan peserta didik. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Medan dengan Subjek penelitian kelas X-6 dengan jumlah sebanyak 36 peserta didik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari tahapan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan hasil analisis siklus I tampak bahwa terdapat peningkatan pada siswa yang dapat menjawab 5 soal kritis dan siswa yang dapat menjawab 4 soal mudah. Lalu hasil siklus II menunjukkan bahwa peserta didik yang tergolong kelompok mahir menjadi 78% setara dengan 28 siswa, yang awalnya (pra-siklus) hanya 8% lalu di siklus 1 hanya 40%. Maka dapat disimpulkan pembelajaran diferensiasi tampak efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa
Abstract
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan pembelajaran yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan belajar individu siswa secara spesifik dan mempertimbangkan perbedaan karakteristik siswa, seperti gaya belajar, kemampuan, minat, dan motivasi. Penelitian ini mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi proses melalui pemetaan berdasarkan Tingkat kemampuan peserta didik. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Medan dengan Subjek penelitian kelas X-6 dengan jumlah sebanyak 36 peserta didik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari tahapan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan hasil analisis siklus I tampak bahwa terdapat peningkatan pada siswa yang dapat menjawab 5 soal kritis dan siswa yang dapat menjawab 4 soal mudah. Lalu hasil siklus II menunjukkan bahwa peserta didik yang tergolong kelompok mahir menjadi 78% setara dengan 28 siswa, yang awalnya (pra-siklus) hanya 8% lalu di siklus 1 hanya 40%. Maka dapat disimpulkan pembelajaran diferensiasi tampak efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa