SUPERVISI ADMINISTRASI PERENCANAAN PEMBELAJARAN SEBAGAI ALTERNATIF MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SD NEGERI 1 SUMBERANYAR SITUBONDO TAHUN PELAJARAN 2018/2019

  • ahmad junaedi SDN 1 Sumberanyar

Abstract

Kepala    Sekolah    sebagai    pimpinan  dalam    menjalankan  fungsinya    perlu    efektif    dan    efesien.    Dalam hal    ini,  selama    proses    aktivitas  organisasi  sekolah  tersebut  dilakukan,  maka  kepala sekolah  dituntut  untuk  dapat  menjalankan    supervisi    sebagai    salah    satu    peran  strategisnya    dalam    melakukan  pengelolaan    sekolah dan perencanaan pembelajaran.  Proses supervisi dengan menerapkan pendekatan supervisi administrasi secara spesifik terdiri dari tahap pra-supervisi administrasi, supervisi administrasi dan pasca-supervisi administrasi. Proses supervisi dengan menerapkan pendekatan supervisi administrasi mengalami perkembangan dari siklus 1 ke siklus 2. Pada tahap pra-supervisi administrasi siklus 1, curah pendapat tidak berjalan dengan efektif karena kepala sekolah tidak melakukan koordinasi dengan semua guru dan tidak menjelaskan teknis supervisi administrasi yang akan dilaksanakan diantaranya mengindentifikasi masalah-masalah krusial ketika guru melaksanakan kinerja profesionalnya, mencatat dan membawanya pada saat curah pendapat dan diskusi bersama kepala sekolah dan guru lainnya. Kemudian pada siklus 2, kepala sekolah melakukan koordinasi dengan semua guru dan menjelaskan teknis supervisi administrasi yang akan dilaksanakan serta menguatkan dan menegaskan kepada guru untuk menyiapkan kelengkapan terkait kinerja profesionalnya sehingga curah pendapat dan diskusi berjalan dengan tertib dan efektif. Pada tahap supervisi administrasi siklus 1, proses supervisi administrasi terhambat karena guru tidak membawa kelengkapan terkait kinerja profesionalnya, sedangkan pada siklus 2 mereka membawa semua kelengkapan sehingga pelaksanaan supervisi administrasi berjalan dengan tertib. Pada tahap pasca-supervisi administrasi, kepala sekolah tidak koordinatif dengan semua guru dan tidak berhasil memotivasi guru untuk saling belajar. Sedangkan pada siklus 2, kepala sekolah mulai koordinatif dengan semua dan berhasil memotivasi guru untuk saling belajar. Peningkatan kompetensi profesional guru di SD Negeri 1 Sumberanyar Situbondo dari pra-siklus ke siklus 1 sebesar 18%. Rata-rata kompetensi profesional guru pada pra-siklus sebesar 53% dengan kriteria kurang dan pada siklus 1 sebesar 71% dengan kriteria cukup. Kompetensi profesional guru juga mengalami peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 18%. Rata-rata kompetensi profesional guru pada siklus 2 sebesar 89% dengan kriteria baik. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kompetensi profesional guru di SD Negeri 1 Sumberanyar Situbondo dapat ditingkatkan melalui penerapan pendekatan supervisi administrasi.

References

Alfonso, RJ., Firth, G.R., dan Neville, R.F.1981. Instructional Supervision, A Behavior System, Boston: Allyn and Bacon, Inc.
Ali Mohamad, 1987, Pengantar Statistik, Bandung.
Danim, Sudarwan. 2006. Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. 1982. Alat Penilaian Kemampuan Guru: Buku I. Jakarta: Proyek Pengembangan Pendidikan Guru.
----------------. 1982. Panduan Umum Alat Penilaian Kemampuan Guru. Jakarta: Proyek Pengembangan Pendidikan Guru.
--------------. 1996. Pedoman Kerja Pelaksanaan Supervisi, Jakarta: Depdikbud
-------------- .1996. Jabatan Fungsional Kepala Sekolah dan Angka Kreditny Jakarta: Depdikbud.
--------------.1997. Pedoman Pembinaan Profesional Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar
--------------. 1997. Pedoman Pengelolaan Gugus Sekolah: Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu Sekolah Dasar, TK dan SLB
--------------.1998. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya, Jakarta: Depdikbud.
---------------. 2003. Pedoman Supervisi Pengajaran. Jakarta: Ditjen Dikdasmen.
Direktorat Tenaga Pendidik – Dirjen PMPTK – Depdiknas RI, 2007, Supervisi Akademik dalam Peningkatan Profesionalisme Guru, Jakarta.
Direktorat Tenaga Pendidik – Dirjen PMPTK – Depdiknas RI, 2008, Metode dan Teknik Supervisi, Jakarta.
Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar – Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014, Supervisi Pembelajaran - Bahan Materi Bimbingan Teknis Penguatan Kepala Sekolah , Jakarta.
Glickman, C.D 1995. Supervision of Instruction. Boston: Allyn And Bacon Inc.
Gwynn, J.M. 1961. Theory and Practice of Supervision. New York: Dodd, Mead & Company.
McPherson, R.B., Crowson, R.L., & Pitner, N.J. 1986. Managing Uncertainty: Administrative Theory and Practice in Education. Columbus, Ohio: Charles E. Merrill Pub. Co.
Nolan, J.F. 2011. Teacher Supervision and Evaluation. Wiley: United State of America.
Oliva, Peter F. 1984. Supervision For Today’s School. New York: Longman.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 13 tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah, Jakarta.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses Jakarta.
Pidarta, Made. 1992. Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Published
2022-07-02
How to Cite
JUNAEDI, ahmad. SUPERVISI ADMINISTRASI PERENCANAAN PEMBELAJARAN SEBAGAI ALTERNATIF MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SD NEGERI 1 SUMBERANYAR SITUBONDO TAHUN PELAJARAN 2018/2019. Jurnal IKA PGSD (Ikatan Alumni PGSD) UNARS, [S.l.], v. 11, n. 1, p. 318-331, july 2022. ISSN 2656-4459. Available at: <https://unars.ac.id/ojs/index.php/pgsdunars/article/view/1873>. Date accessed: 14 mar. 2025. doi: https://doi.org/10.36841/pgsdunars.v11i1.1873.
Section
Articles