PENGEMBANGAN VIDIO ANIMASI MATERI GANGGUAN ORGAN PEREDARAN DARAH MANUSIA DAN CARA MENGATASINYA KELAS V SD NEGERI 19 PULAU PUNJUNG DHARMASRAYA
Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi oleh guru belum menggunakan media pembelajaran
berupa vidio animasi, karena keterbatasan media. Oleh karena itu, pembelajaran IPA disekolah
dasar masih dianggap sulit oleh peserta didik. Guru sebagai pendidik harus mampu
menyampaikan pembelajaran IPA dengan cara yang menarik dan menyenangkan bagi peserta
didik. Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti ingin mengembangkan media video animasi pada
materi Gangguang organ peredaran darah manusia dan cara mengatasinya kelas V sekolah dasar
dengan tujuan agar guru dan peserta didik memiliki cukup media pembelajaran yang bisa
digunakan pada proses pembelajaran. Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan yaitu
menggunakan model pengembangan 4-D yang terdiri dari tahap pendefinisian (define),
perancangan (design), pengembangan (development), dan penyebaran (desseminate). Tahap
pendefinisian meliputi analisis kurikulum, analisis karakteristik peserta didik, dan analisis
kebutuhan. Tahap perancangan dilakukan perancangan terhadap media video animasi yaitu
racangan desain media video animasi, RPP dan instrumen. Tahap pengembangan dilakukan uji
validitas, uji praktikalitas, dan uji efektivitas. Tahap penyebaran dilakukan di kelas V SD Negeri
19 Pulau Punjung Dharmasraya. Hasil dari penelitian validasi video animasi materi Gangguan
organ peredaran darah manusia dan cara mengatasinya kelas V pada uji validasi oleh 3 validator
ahli. Validasi bahasa diperoleh skor rata-rata 91,4% masuk dalam kategori “sangat valid”,
validasi media diperoleh skor rata-rata 100 % dalam kategori “Sangat valid”, validasi materi
diperoleh skor rata-rata 94,2% dalam kategori “Sangat valid”, maka skor rata-rata validitas dari
ketiga aspek adalah 95,23% dengan kategori “Sangat valid”, artinya video animasi layak
digunakan oleh pendidik dan peserta didik. validasi RPP diperoleh skor rata-rata 90% dalam
kategori “sangat valid”, dan validasi RPP oleh guru 93,33% dalam kategori “ sangat valid”.
Hasil penilaian praktikalitas yang dilakukan oleh pendidik memperoleh skor rata-rata 96% dan
peserta didik kelas V memperoleh skor rata-rata 89% dengan kategori sangat praktis, artinya
video animasi mempermudah guru dan peserta didik dalam pembelajaran. Dan hasil efektivitas
media video animasi di dukung oleh penilaian hasil belajar peserta didik berupa soal tes
diperoleh nilai rata-rata 83,33% dengan kategori “Sangat Efektif”
Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi oleh guru belum menggunakan media pembelajaran
berupa vidio animasi, karena keterbatasan media. Oleh karena itu, pembelajaran IPA disekolah
dasar masih dianggap sulit oleh peserta didik. Guru sebagai pendidik harus mampu
menyampaikan pembelajaran IPA dengan cara yang menarik dan menyenangkan bagi peserta
didik. Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti ingin mengembangkan media video animasi pada
materi Gangguang organ peredaran darah manusia dan cara mengatasinya kelas V sekolah dasar
dengan tujuan agar guru dan peserta didik memiliki cukup media pembelajaran yang bisa
digunakan pada proses pembelajaran. Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan yaitu
menggunakan model pengembangan 4-D yang terdiri dari tahap pendefinisian (define),
perancangan (design), pengembangan (development), dan penyebaran (desseminate). Tahap
pendefinisian meliputi analisis kurikulum, analisis karakteristik peserta didik, dan analisis
kebutuhan. Tahap perancangan dilakukan perancangan terhadap media video animasi yaitu
racangan desain media video animasi, RPP dan instrumen. Tahap pengembangan dilakukan uji
validitas, uji praktikalitas, dan uji efektivitas. Tahap penyebaran dilakukan di kelas V SD Negeri
19 Pulau Punjung Dharmasraya. Hasil dari penelitian validasi video animasi materi Gangguan
organ peredaran darah manusia dan cara mengatasinya kelas V pada uji validasi oleh 3 validator
ahli. Validasi bahasa diperoleh skor rata-rata 91,4% masuk dalam kategori “sangat valid”,
validasi media diperoleh skor rata-rata 100 % dalam kategori “Sangat valid”, validasi materi
diperoleh skor rata-rata 94,2% dalam kategori “Sangat valid”, maka skor rata-rata validitas dari
ketiga aspek adalah 95,23% dengan kategori “Sangat valid”, artinya video animasi layak
digunakan oleh pendidik dan peserta didik. validasi RPP diperoleh skor rata-rata 90% dalam
kategori “sangat valid”, dan validasi RPP oleh guru 93,33% dalam kategori “ sangat valid”.
Hasil penilaian praktikalitas yang dilakukan oleh pendidik memperoleh skor rata-rata 96% dan
peserta didik kelas V memperoleh skor rata-rata 89% dengan kategori sangat praktis, artinya
video animasi mempermudah guru dan peserta didik dalam pembelajaran. Dan hasil efektivitas
media video animasi di dukung oleh penilaian hasil belajar peserta didik berupa soal tes
diperoleh nilai rata-rata 83,33% dengan kategori “Sangat Efektif”