TINJAUAN DISTORSI PUPUK BERSUBSIDI TERHADAP PERILAKU PETANI DI KABUPATEN JEMBER (Studi Kasus di Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan)
Abstract
Pupuk bersubsidi merupakan suatu barang dalam pengawasan pemerintah dalam proses pengadaan, hingga penyaluran nya pada petani. Ketersediaan pupuk bersubsidi menjadi suatu hal yang sangat riskan di tingkat petani, kelangkaan pupuk yang terjadi akan menyebabkan kegiatan usahatani yang akan dan sedang dijalankan menjadi terhambat. Tujuan dari penelitian yaitu untuk (1) mengetahui adanya dampak akibat kelangkaan pupuk bersubdisi yang dirasakan oleh petani padi dan (2) mengetahui perilaku petani padi terhadap kelangkaan pupuk. Hasil dari penelitian ini menunjukkan jika kelangkaan pupuk berdampak pada proses usahatani berdampak pada tanaman padi yang mudah terserang hama dan produksi menurun akibat terlambat pemupukan. Selain itu kelangkaan pupuk bersubsidi menimbulkan dampak negatif pada usahatani padi pada indikator penyediaan input, waktu dan pola tanam, pertumbuhan dan perkembanagan tanaman, dan penggunaan tenaga kerja. Sementara pada aspek pola dan sistem irigasi serta jenis pemasaran tidak mengalami dampak akibat kelangkaan pupuk bersubdidi. Sejumlah permasalahan pada sektor usahatani padi harus tanggap dalam merespon kelangkaan pupuk bersubsidi agar hasil produksi usahatani tetap terjaga atau tidak mengalami penurunan. Jenis pupuk yang digunakan petani padi yaitu Pupuk SP36, Urea, NPK, PHONSKA, dan ZA. Perilaku petani ketika terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi yaitu dengan beralih ke pupuk yang lain seperti pupuk organik.
Downloads
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.