KEGIATAN MEMBACA LEBIH UNGGUL DARIPADA MENONTON DALAM MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS ANAK

  • Shofia Hattarina Universitas Panca Marga Probolinggo
  • Hendra Pratama Universitas Panca Marga Probolinggo
  • Linda Kurnia Supraptiningsih Universitas Panca Marga Probolinggo

Abstract

ABSTRAK


Tujuan dari penulisan artikel ini adalah menemukan data dan fakta yang mendukung bahwa kegiatan membaca lebih baik daripada menonton dalam meningkatkan skill berpikir kritis seorang anak. Penulisan artikel ilmiah ini menggunakan metode studi literatur dengan menggunakan berbagai jenis sumber baik dari buku, artikel ilmiah dari berbagai jurnal untuk mencari teori dan data-data yang mendukung. Kesimpulan dari tulisan ini adalah bahwa Jika anak hanya terbiasa menonton maka kemampuan menulisnya tidak akan sebaik anak yang gemar membaca. Dengan kegiatan membaca imajinasi seseorang bisa semakin terlatih dibanding dengan yang sekedar menjadi penonton. Dan anak yang gemar membaca keterampilan berpikir kritisnya lebih terasah daripada anak yang hanya menonton.

References

Chi An Tung. 2009. Developing Critical Thingking Through Literature Reading. Feng Chia Journal Humanities and Social Sciences.hlm 5.
Elaine B. Jhonson. 2009. Contextual Teaching &Learning Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar mengasyikkan dan Bermakna. Bandung: MLC.
Fitriah, Diana. 2017. Hubungan Kemampuan Membaca Buku Teks dan Keterampilan Berpikir Kritis Dengan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam. Studia Didaktika: Jurnal Ilmiah Bidang Pendidikan 11 (1): 91-110.
Komalasari, K. 2010. Pembelajaran Konseptual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT. Radikatama.
Nurhidayah, Istianti. 2018. Pengaruh Kegiatan Membaca Pemahaman Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VI SD. Pedadidaktika: Jurnal Ilmiah Guru Sekolah Dasar 5 (3): 192- 202.
Purwati, dkk. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Persamaan Kuadrat Dalam Pembelajaran Model Creative Problem Solving. Kadikma 7 (1): 84-93.
Riani, Adriana Dewi. 2019. Fungsi Kognitif Lansia yang Beraktifitas Kognitif Secara Rutin dan Tidak Rutin. Jurnal Psikologi 46 (2): 850-101.
Semi, M. Atar. 2007. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa.
Soedarso. (2000). Speed Reading:Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Syafi’ie, Imam. 1999. Pengajaran Membaca Terpadu. Bahan Kursus Pendalaman Materi Guru Inti PKG Bahasa dan Sastra Indonesia. Malang: IKIP.
Tarigan, Henry Guntur. 1984. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tarigan, H.G. (2008). Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa
Yeni, Retna. 2013. Hubungan Kemampuan Membaca Sastra Dengan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas X SMA 1 Negeri Lubuk Basung. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 1 (2): 453-460.
Zaini, Muhammad Ramlan. 2015. MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN MEMBACA KRITIS. Dalam Prosiding SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN DASAR SPS UPI 2015Membangun Imajinasi dan Kreativitas Anak Melalui Literasi. Bandung: Desember 2015. Hal. 8-12.
Zed, M. 2004. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Published
2020-12-31
How to Cite
HATTARINA, Shofia; PRATAMA, Hendra; SUPRAPTININGSIH, Linda Kurnia. KEGIATAN MEMBACA LEBIH UNGGUL DARIPADA MENONTON DALAM MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS ANAK. Jurnal IKA PGSD (Ikatan Alumni PGSD) UNARS, [S.l.], v. 8, n. 2, p. 394 - 401, dec. 2020. ISSN 2656-4459. Available at: <https://unars.ac.id/ojs/index.php/pgsdunars/article/view/839>. Date accessed: 23 dec. 2024. doi: https://doi.org/10.36841/pgsdunars.v8i2.839.
Section
Articles