PEMANFAATAN KAWASAN HUTAN EDUKASI SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI BERBASIS LINGKUNGAN

  • Muhammad Hendri Universitas Negeri Padang
  • Iswandi Umar SMAN 1 Pangkalan Lesung

Abstract

Komoditi kelapa sawit selain diusahakan oleh Perusahaan Besar Negara dan Perusahaan Besar Swasta Nasional juga diusahakan oleh petani pekebun sebagai kebun plasma, plasma swadaya dan perkebunan rakyat, dengan kisaran ±80% Kepala Keluarga (KK) mengusahakannya. Dalam hal ini kecamatan Sungai Aur yang bertepatan di kenagarian Rabi Jonggor juga memiliki hutan adat yang dimana ini memiliki sejarah yang menarik sehingga berubah menjadi hutan edukasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pemanfaatan Kawasan Hutan Pemanfaatan Kawasan Hutan Edukasi Fastabiqul Khairat Paus Iskarni Kenagarian Rabi Jonggor sebagai sumber belajar Geografi materi biosfer dan mengetahui Faktor-faktor yang menghambat Pemanfaatan Kawasan Hutan Edukasi Fastabiqul Khairat Kenagarian Rabi Jonggor  sebagai sumber belajar Geografi materi biosfer. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dalam natural setting (kondisi alamiah) yaitu, sumber data primer. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini meliputi observasi, wawancara mendalam (in depth interview), dokumentasi, catatan lapangan dan studi literatur. Namun penelitian ini akan lebih banyak mengumpulkan data lewat observasi kepada masyarakat kenagarian Rabi Jonggor, serta mengamati tahapan-tahapan yang dilalui lewat observasi partisipatif, wawancara secara mendalam dengan masyarakat Kenagarian Rabi Jonggor. Lingkungan (fisik,sosial, atau budaya) merupakan sumber yang sangat kaya untuk bahan belajar. Lingkungan dapat berperan sebagai sumber belajar, tetapi juga sebagai objek kajian (sumber belajar). Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar sering membuat pemelajar merasa senang dalam belajar. Pemanfaatan lingkungan dapat mengembangkan sejumlah keterampilan seperti mengamati (dengan seluruh indra), mencatat, merumuskan pertanyaan, berhipotesis, mengklasifikasikan, membuat tulisan, dan membuat gambar atau diagram.

References

Arifin Bustanul. 2001. Pengelolaan SDA. Jakarta: Erlangga Arikunto, S. 2001. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (edisi revisi VI). Jakarta: Rineka Cipta.
Aji, I.M.L., Indriyatno, Wahyuningsih, E., & Rini, D.S. (2014). Studi Jenis-jenis dan Potensi Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Senaru. Laporan Penelitian. Universitas Mataram.
Arikunto, S. (2014). Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta Idris, M.H., Latifah, S., Aji, I.M.L., Wahyuningsih, E., Indriyatno & Ningsih, R.V. (2013). Studi
Dimyati Dan Mudjio.1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: DEKDIKBUD.
Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hertiyanto, Yusman. 2006. Geografi SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira.
Iskarni, Paus. 2021. Kawasan Hutan Edukasi Fastabiqul Khairat. Rabi Jonggor
Meurah, Wangsa, Katarina. 2006. Geografi SMA Kelas X. Jakarta: Phibeta.
Lateheru, Jhon. 1988. Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Mulyanto. 2007. Ilmu Lingkungan. Yogyakarta: Graha ilmu
Poerwadarminto, W. J. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Balai Pustaka.
Sadiman, Arief S. 2009. Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sudjana, Nana, Dan Ahmad Rivai.2005. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.
Hasan, Zaini, Salladin. 1996. Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Akademis.
Wardiyatmoko, K. 2006. Geografi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga
Vegetasi Dan Cadangan Karbon Di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Senaru, Bayan Lombok Utara. Jurnal Ilmu Kehutanan. 7(1). Hal. 25-36.
Indrizal, E. (2014). Diskusi Kelompok Terarah Focus Group Discussion (Prinsip-Prinsip dan langakh pelaksanaan Lapangan). Artikel Ilmiah. Universitas Andalas. Padang
Iwanycki, N. (2009). Guidelines for Collecting Herbarium Specimens of Vascular Plants. Royal Botanical Gardens. Diakses di .
Kurniawan, S., Nasriyanto, A.B., Supriyanto, Budi, A.S.E. & Mertha, I.G. (2012). Buku panduan pengenalan jenis pohon di sepanjang jalur pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani. Kementerian Kehutanan, Dirjen PHKA, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani.
Nazir,M. (2014). Metode Penelitian Cetakan ke-10. Penerbit Ghalia Indonesia. Bogor
Prastiyo, P., Ismail, M., Basith A., dan Sazali M. (2016). Studi Diskripsi Hubungan Antara Naturalness Index dan Biodiversitas Indexdengan Iklim Mikro pada Kelurahan jatimulio, Mojolangu, dan Mergosonodi Kota Malang. Biota. 9 (1). Hal. 18-31
Yahya, A. (2015). Sambutan Menteri Pariwisata R.I. pada Peringatan World Tourism Day dan Hari Kepariwisataan Nasional. Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Diakses pada tanggal 19 Desember 2016. Diakses di
Published
2023-07-18
How to Cite
HENDRI, Muhammad; UMAR, Iswandi. PEMANFAATAN KAWASAN HUTAN EDUKASI SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI BERBASIS LINGKUNGAN. Jurnal IKA PGSD (Ikatan Alumni PGSD) UNARS, [S.l.], v. 13, n. 1, p. 269-277, july 2023. ISSN 2656-4459. Available at: <https://unars.ac.id/ojs/index.php/pgsdunars/article/view/3153>. Date accessed: 14 mar. 2025. doi: https://doi.org/10.36841/pgsdunars.v13i1.3153.
Section
Articles