PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CARD SHORTING DAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PAI DENGAN JUMLAH SISWA 15 SISWA DI SD NEGERI 1 KAPONGAN SITUBONDO TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Abstract
Pembelajaran yang kurang memperhatikan perbedaan individual siswa dan didasarkan pada keinginan guru, akan sulit untuk dapat mengantarkan siswa ke arah pencapaian tujuan pembelajaran. Kondisi seperti inilah umumnya terjadi pada pembelajaran konvensional. Konsekuensi dari pendekatan pembelajaran seperti ini adalah terjadinya kesenjangan yang nyata antara siswa yang cerdas dan siswa yang kurang cerdas dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Guru agama Islam adalah orang yang memberikan materi pengetahuan agama Islam dan juga mendidik murid-muridnya, agar mereka kelak menjadi manusia yang takwa kepada Allah SWT. Di samping itu, guru agama Islam juga berfungsi sebagai pembimbing agar para murid sejak mulai sekarang dapat bertindak dengan prinsip-prinsip Islam dan dapat mempraktikkan syariat Islam. Ketuntasan Individual Seorang siswa dikatakan telah memenuhi standar ketuntasan belajar bila mencapai skor 65 dari skor maksimal 100. Ketuntasan Klasikal Suatu kelas dikatakan telah memenuhi standar ketuntasan belajar di kelas tersebut telah mencapai 75% dari jumlah siswa yang telah mencapai nilai 65. Sehingga berdasarkan hasil tersebut diperoleh data dari 39 siswa yang mengikuti ulangan harian 1 siswa yang tidak tuntas belajar, karena siswa tersebut memperoleh nilai < 65 dari nilai maksimal 100 dan 37 siswa tuntas secara perorangan. Hasil tersebut mengalami peningkatan dari siklus I ini dapat terlihat dari rata-rata nilai. Rata-rata pada siklus I sebesar 66 dan pada siklus II sebesar 77. Sedangkan ketuntasan belajar secara klasikal pada siklus I hanya mencapai 60, pada siklus II ini sudah mencapai standar ketuntasan klasikal yang diterapkan pihak sekolah yakni mencapai 75%. Pada hasil belajar siswa pada siklus II sudah mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya
Abstract
Pembelajaran yang kurang memperhatikan perbedaan individual siswa dan didasarkan pada keinginan guru, akan sulit untuk dapat mengantarkan siswa ke arah pencapaian tujuan pembelajaran. Kondisi seperti inilah umumnya terjadi pada pembelajaran konvensional. Konsekuensi dari pendekatan pembelajaran seperti ini adalah terjadinya kesenjangan yang nyata antara siswa yang cerdas dan siswa yang kurang cerdas dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Guru agama Islam adalah orang yang memberikan materi pengetahuan agama Islam dan juga mendidik murid-muridnya, agar mereka kelak menjadi manusia yang takwa kepada Allah SWT. Di samping itu, guru agama Islam juga berfungsi sebagai pembimbing agar para murid sejak mulai sekarang dapat bertindak dengan prinsip-prinsip Islam dan dapat mempraktikkan syariat Islam. Ketuntasan Individual Seorang siswa dikatakan telah memenuhi standar ketuntasan belajar bila mencapai skor 65 dari skor maksimal 100. Ketuntasan Klasikal Suatu kelas dikatakan telah memenuhi standar ketuntasan belajar di kelas tersebut telah mencapai 75% dari jumlah siswa yang telah mencapai nilai 65. Sehingga berdasarkan hasil tersebut diperoleh data dari 39 siswa yang mengikuti ulangan harian 1 siswa yang tidak tuntas belajar, karena siswa tersebut memperoleh nilai < 65 dari nilai maksimal 100 dan 37 siswa tuntas secara perorangan. Hasil tersebut mengalami peningkatan dari siklus I ini dapat terlihat dari rata-rata nilai. Rata-rata pada siklus I sebesar 66 dan pada siklus II sebesar 77. Sedangkan ketuntasan belajar secara klasikal pada siklus I hanya mencapai 60, pada siklus II ini sudah mencapai standar ketuntasan klasikal yang diterapkan pihak sekolah yakni mencapai 75%. Pada hasil belajar siswa pada siklus II sudah mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya