DAMPAK GAYA MENGAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN HOTS SISWA KELAS VII SMPN 1 MANGARAN
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya mengajar guru dan motivasi belajar siswa terhadap kemampuan memecahkan masalah berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada siswa kelas VIII SMPN 1 Mangaran. Fokus penelitian diarahkan untuk mengidentifikasi kontribusi masing-masing variabel terhadap peningkatan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan ex post facto, karena peneliti tidak memberikan perlakuan secara langsung terhadap subjek penelitian. Populasi berjumlah 72 siswa, sedangkan sampel sebanyak 61 siswa ditentukan dengan rumus Slovin. Data diperoleh melalui angket gaya mengajar guru, angket motivasi belajar, dan tes uraian kemampuan HOTS, kemudian dianalisis menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan SPSS versi 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya mengajar guru dan motivasi belajar siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan memecahkan masalah HOTS, baik secara parsial maupun simultan. Sumbangan efektif gaya mengajar guru sebesar 67,6%, motivasi belajar sebesar 16,9%, dengan total kontribusi 84,5%. Dengan demikian, gaya mengajar guru merupakan faktor dominan dalam meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, sementara motivasi belajar memperkuat pengaruh tersebut secara signifikan.
References
Ayu, S. (2017). Peran motivasi guru dalam meningkatkan semangat belajar siswa. Jurnal Pendidikan Dasar, 5(2), 45–52.
Brookhart, S. M. (2010). How to assess higher-order thinking skills in your classroom. Alexandria, VA: ASCD.
Djamarah, S. B. (2010). Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif. Jakarta, Indonesia: Rineka Cipta.
Handayani, T. (2013). Pengaruh pembelajaran problem solving berorientasi HOTS terhadap hasil belajar kimia. Jurnal Pendidikan Sains, 2(3), 101–110.
Juliandi, A. (2014). Metodologi penelitian kuantitatif. Medan, Indonesia: M2000.
Kristiyono, A. (2018). Implementasi pembelajaran HOTS dalam konteks pendidikan abad 21. Jurnal Inovasi Pendidikan, 6(1), 23–30.
Mawaddah, S. (2017). Peran pembelajaran matematika dalam membentuk kemampuan berpikir kritis siswa. Jurnal Matematika dan Pembelajarannya, 1(1), 55–63.
Saleh, E. P. (2013). Pengaruh gaya mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa SMP Prasetya Gorontalo. Jurnal Ilmu Pendidikan, 8(2), 77–83.
Sandi, M. (2021). Peran guru dalam menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan. Jurnal Inovasi Pembelajaran, 9(4), 112–120.
Sardiman, A. M. (2012). Interaksi dan motivasi belajar-mengajar. Jakarta, Indonesia: RajaGrafindo Persada.
Sari, Y. P., Munawwir, Z., & Sari, L. D. K. (2023). Pengaruh gaya mengajar guru dan motivasi belajar siswa terhadap kemampuan memecahkan masalah HOTS kelas VIII SMPN 1 Mangaran. STKIP PGRI Situbondo.
Sari, Y. P., Munawwir, Z., & Sari, L. D. K. (2023). Pengaruh gaya mengajar guru dan motivasi belajar siswa terhadap kemampuan memecahkan masalah HOTS kelas VIII SMPN 1 Mangaran. STKIP PGRI Situbondo.
Silberman, M. (2013). Active learning: 101 strategies to teach any subject. Boston, MA: Allyn & Bacon.
Sugiyono. (2016). Metode penelitian pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Sugiyono. (2019). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung, Indonesia: Alfabeta.
Uno, H. B. (2011). Teori motivasi dan pengukurannya. Jakarta, Indonesia: Bumi Aksara.
Wati, N. (2018). Pengaruh kemampuan HOTS dan motivasi belajar terhadap kemampuan belajar siswa. Jurnal Evaluasi Pendidikan, 3(1), 87–94.








