PERSEPSI GURU PAUD TERHADAP PEMANFAATAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

  • Pipit Rika Wijaya Universitas PGRI Argopuro Jember
##plugins.pubIds.doi.readerDisplayName## https://doi.org/10.36841/consilium.v6i1.7187

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi guru PAUD terhadap pemanfaatan teknologi pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar, serta mengidentifikasi hambatan dan strategi pemecahannya di Kabupaten Jember. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian terdiri atas guru-guru PAUD dari berbagai lembaga pendidikan di wilayah Kabupaten Jember yang memiliki latar belakang, usia, dan pengalaman mengajar yang beragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar guru memiliki persepsi positif terhadap pemanfaatan teknologi pembelajaran. Guru menilai teknologi mampu membuat pembelajaran lebih menarik, interaktif, dan membantu meningkatkan motivasi belajar anak. Namun demikian, terdapat juga persepsi negatif terutama dari guru senior yang merasa kurang percaya diri dalam menggunakan teknologi dan khawatir anak menjadi terlalu pasif. Hambatan utama yang ditemukan meliputi keterbatasan sarana prasarana, variasi kompetensi guru, kurangnya dukungan kelembagaan, serta karakteristik anak usia dini yang membutuhkan pengalaman belajar konkret. Untuk mengatasi hambatan tersebut, penelitian ini merekomendasikan beberapa strategi pemecahan, antara lain peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan berkelanjutan dan peer teaching, pengadaan sarana prasarana melalui dukungan sekolah maupun pemerintah daerah, penggunaan teknologi secara proporsional sesuai perkembangan anak, serta penguatan kebijakan pendidikan melalui program yang terarah seperti PAUD Digital Jember.Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa pemanfaatan teknologi di PAUD Kabupaten Jember berpotensi meningkatkan kualitas pembelajaran apabila digunakan secara tepat guna. Teknologi sebaiknya ditempatkan sebagai media pendukung, bukan sebagai pusat pembelajaran, agar tetap sejalan dengan karakteristik anak usia dini yang membutuhkan pengalaman bermain, bergerak, dan berinteraksi secara langsung.

Referensi

Arsyad, A. (2019). Media pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Creswell, J. W. (2018). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches (5th ed.). Thousand Oaks, CA: Sage.
Depdiknas. (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Miles, M. B., Huberman, A. M., & SaldaƱa, J. (2014). Qualitative data analysis: A methods sourcebook (3rd ed.). Thousand Oaks, CA: Sage.
Piaget, J. (1962). Play, dreams and imitation in childhood. New York: W. W. Norton & Company.
Rusman. (2020). Belajar dan pembelajaran berbasis komputer. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2019). Metode penelitian kualitatif, kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Susanto, A. (2017). Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta: Kencana.
Vygotsky, L. S. (1978). Mind in society: The development of higher psychological processes. Cambridge, MA: Harvard University Press.
Warsita, B. (2008). Teknologi pembelajaran: Landasan dan aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Yin, R. K. (2018). Case study research and applications: Design and methods (6th ed.). Thousand Oaks, CA: Sage.
Diterbitkan
2025-09-08
##submission.howToCite##
WIJAYA, Pipit Rika. PERSEPSI GURU PAUD TERHADAP PEMANFAATAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR. Consilium: Education and Counseling Journal, [S.l.], v. 6, n. 1, p. 1-12, sep. 2025. ISSN 2775-9466. Tersedia pada: <https://unars.ac.id/ojs/index.php/consilium/article/view/7187>. Tanggal Akses: 06 des. 2025 doi: https://doi.org/10.36841/consilium.v6i1.7187.