ANALISIS PANDANGAN MASYARAKAT PAPUA TERHADAP PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT: KEBUTUHAN, HAMBATAN, DAN SOLUSI
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pandangan masyarakat Papua terhadap pendidikan sepanjang hayat, mengidentifikasi kebutuhan, hambatan, serta solusi yang relevan dengan akses dan implementasi pendidikan sepanjang hayat di Papua. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam dan observasi partisipatif sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Papua memiliki pemahaman yang terbatas mengenai pendidikan sepanjang hayat, yang umumnya dipandang sebagai pendidikan formal atau terbatas pada usia muda. Meskipun demikian, terdapat segmen masyarakat yang mulai menyadari pentingnya pendidikan sepanjang hayat, terutama dalam pengembangan keterampilan praktis yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari mereka. Selain itu, temuan menunjukkan bahwa kebutuhan terhadap pendidikan non-formal, seperti pelatihan keterampilan teknis dan kerajinan, sangat tinggi. Hambatan utama dalam mengakses pendidikan sepanjang hayat adalah keterbatasan infrastruktur, kesulitan ekonomi, dan keterbatasan teknologi. Meskipun ada potensi teknologi sebagai solusi, akses terbatas terhadap perangkat dan internet menjadi tantangan signifikan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa untuk meningkatkan pendidikan sepanjang hayat di Papua, perlu adanya kebijakan yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan lokal, termasuk pengembangan infrastruktur pendidikan dan literasi digital. Temuan ini memberikan wawasan penting bagi pengembangan kebijakan pendidikan di Papua, serta kontribusi terhadap pemahaman tentang pendidikan sepanjang hayat di daerah terpencil.
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pandangan masyarakat Papua terhadap pendidikan sepanjang hayat, mengidentifikasi kebutuhan, hambatan, serta solusi yang relevan dengan akses dan implementasi pendidikan sepanjang hayat di Papua. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam dan observasi partisipatif sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Papua memiliki pemahaman yang terbatas mengenai pendidikan sepanjang hayat, yang umumnya dipandang sebagai pendidikan formal atau terbatas pada usia muda. Meskipun demikian, terdapat segmen masyarakat yang mulai menyadari pentingnya pendidikan sepanjang hayat, terutama dalam pengembangan keterampilan praktis yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari mereka. Selain itu, temuan menunjukkan bahwa kebutuhan terhadap pendidikan non-formal, seperti pelatihan keterampilan teknis dan kerajinan, sangat tinggi. Hambatan utama dalam mengakses pendidikan sepanjang hayat adalah keterbatasan infrastruktur, kesulitan ekonomi, dan keterbatasan teknologi. Meskipun ada potensi teknologi sebagai solusi, akses terbatas terhadap perangkat dan internet menjadi tantangan signifikan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa untuk meningkatkan pendidikan sepanjang hayat di Papua, perlu adanya kebijakan yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan lokal, termasuk pengembangan infrastruktur pendidikan dan literasi digital. Temuan ini memberikan wawasan penting bagi pengembangan kebijakan pendidikan di Papua, serta kontribusi terhadap pemahaman tentang pendidikan sepanjang hayat di daerah terpencil.