PERAN PENDIDIK DALAM MENERAPKAN KONEKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA: STUDI KOMPARATIF DI BERBAGAI TINGKAT PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUWANGI
Abstract
Pendidik memiliki peran krusial dalam menerapkan konektivisme di kelas. Mereka tidak hanya bertindak sebagai pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator yang membantu siswa membangun jaringan pembelajaran mereka sendiri. Hal ini mencakup pengelolaan sumber daya digital, mendorong kolaborasi antar siswa, serta menciptakan lingkungan belajar yang mendukung eksplorasi dan inovasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan pendidik dari berbagai tingkat pendidikan di Kabupaten Banyuwangi, serta observasi langsung di kelas. Alat pengumpulan data yang digunakan meliputi kuesioner dan catatan lapangan. Populasi dalam penelitian ini adalah pendidik di sekolah dasar, menengah, dan tinggi, dengan sampel yang diambil secara purposive untuk memastikan representativitas. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis tematik untuk mengidentifikasi pola dan tema yang muncul dari data yang dikumpulkan. Hasil penelitian ini terdapat prinsip-prinsip utama konektivisme yang mencakup : pengetahuan terdistribusi di seluruh jaringan, pembelajaran terjadi melalui interaksi dengan orang lain dan sumber daya, keputusan belajar bergantung pada konteks dan situasi dan pembelajaran adalah proses yang terus-menerus dan dinamis. Dalam konteks pendidikan, prinsip-prinsip ini mengharuskan pendidik untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung kolaborasi dan interaksi antar siswa. Hal ini penting karena siswa tidak hanya belajar dari pengajaran langsung, tetapi juga dari pengalaman dan diskusi dengan teman sebaya mereka.
Abstract
Pendidik memiliki peran krusial dalam menerapkan konektivisme di kelas. Mereka tidak hanya bertindak sebagai pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator yang membantu siswa membangun jaringan pembelajaran mereka sendiri. Hal ini mencakup pengelolaan sumber daya digital, mendorong kolaborasi antar siswa, serta menciptakan lingkungan belajar yang mendukung eksplorasi dan inovasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan pendidik dari berbagai tingkat pendidikan di Kabupaten Banyuwangi, serta observasi langsung di kelas. Alat pengumpulan data yang digunakan meliputi kuesioner dan catatan lapangan. Populasi dalam penelitian ini adalah pendidik di sekolah dasar, menengah, dan tinggi, dengan sampel yang diambil secara purposive untuk memastikan representativitas. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis tematik untuk mengidentifikasi pola dan tema yang muncul dari data yang dikumpulkan. Hasil penelitian ini terdapat prinsip-prinsip utama konektivisme yang mencakup : pengetahuan terdistribusi di seluruh jaringan, pembelajaran terjadi melalui interaksi dengan orang lain dan sumber daya, keputusan belajar bergantung pada konteks dan situasi dan pembelajaran adalah proses yang terus-menerus dan dinamis. Dalam konteks pendidikan, prinsip-prinsip ini mengharuskan pendidik untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung kolaborasi dan interaksi antar siswa. Hal ini penting karena siswa tidak hanya belajar dari pengajaran langsung, tetapi juga dari pengalaman dan diskusi dengan teman sebaya mereka.