PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA
Abstract
Percaya diri memainkan peran krusial dalam perkembangan individu, terutama di kalangan siswa, karena sikap percaya diri yang positif tidak hanya membantu mereka meyakini kemampuan dan potensi diri, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan mental dan emosional. Siswa yang memiliki keyakinan kuat lebih mampu menghadapi tantangan, belajar dari pengalaman, dan beradaptasi dengan situasi baru. Sebaliknya, kurangnya rasa percaya diri dapat mengakibatkan kecemasan, ketidakmampuan berinteraksi sosial, dan penurunan prestasi akademis, membuat siswa yang merasa minder cenderung menghindari kesempatan untuk berkolaborasi atau berbagi ide. Dalam konteks ini, guru Bimbingan dan Konseling (BK) memiliki peran penting dalam merancang program bimbingan yang fokus pada peningkatan kepercayaan diri siswa, melalui strategi seperti pelatihan keterampilan sosial dan teknik pengelolaan stres. Dengan pendekatan holistik, siswa dapat dibantu mengatasi rasa tidak percaya diri dan mengembangkan sikap optimis, menciptakan lingkungan yang mendukung yang memungkinkan mereka untuk berinteraksi secara efektif, berkontribusi dalam lingkungan sosial, dan mencapai tujuan akademis serta pribadi mereka.
Abstract
Percaya diri memainkan peran krusial dalam perkembangan individu, terutama di kalangan siswa, karena sikap percaya diri yang positif tidak hanya membantu mereka meyakini kemampuan dan potensi diri, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan mental dan emosional. Siswa yang memiliki keyakinan kuat lebih mampu menghadapi tantangan, belajar dari pengalaman, dan beradaptasi dengan situasi baru. Sebaliknya, kurangnya rasa percaya diri dapat mengakibatkan kecemasan, ketidakmampuan berinteraksi sosial, dan penurunan prestasi akademis, membuat siswa yang merasa minder cenderung menghindari kesempatan untuk berkolaborasi atau berbagi ide. Dalam konteks ini, guru Bimbingan dan Konseling (BK) memiliki peran penting dalam merancang program bimbingan yang fokus pada peningkatan kepercayaan diri siswa, melalui strategi seperti pelatihan keterampilan sosial dan teknik pengelolaan stres. Dengan pendekatan holistik, siswa dapat dibantu mengatasi rasa tidak percaya diri dan mengembangkan sikap optimis, menciptakan lingkungan yang mendukung yang memungkinkan mereka untuk berinteraksi secara efektif, berkontribusi dalam lingkungan sosial, dan mencapai tujuan akademis serta pribadi mereka.