PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP KESEHATAN MENTAL REMAJA KELAS XI DI SMAN 5 KOTA JAMBI
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak media sosial terhadap kesehatan mental remaja. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam terhadap sejumlah besar remaja pengguna aktif media sosial. Penelitian menunjukkan bahwa media sosial memiliki dampak yang kompleks terhadap kesehatan mental remaja. Mayoritas responden mengalami gangguan pola tidur karena keasyikan bermain media sosial hingga larut malam. Hampir separuh responden pernah merasa kesepian atau terisolasi setelah menggunakan media sosial. Setengah responden merasa ada tekanan untuk selalu terhubung dan aktif di media sosial. Di sisi lain, media sosial juga dapat menjadi sumber dukungan sosial, memperkuat hubungan sosial, dan menyediakan platform untuk ekspresi diri. Untuk mengembangkan intervensi yang efektif, penting untuk memahami lebih baik bagaimana penggunaan media sosial mempengaruhi kesehatan mental remaja. Hal ini mencakup pendekatan pendidikan yang memperkuat literasi media, pengembangan keterampilan digital yang baik, dan dukungan sosial yang kuat dari keluarga dan komunitas. Remaja dapat menghabiskan waktu yang berlebihan di media sosial, baik untuk berinteraksi, mengakses konten, atau bahkan hanya untuk mengecek pemberitahuan. Hal ini dapat mengganggu pola tidur, konsentrasi belajar, dan aktivitas produktif lainnya. Paparan konten di media sosial yang menampilkan gambaran tubuh yang tidak realistis dapat menyebabkan remaja mengembangkan gambaran negatif tentang tubuh mereka sendiri, yang dapat memicu masalah seperti gangguan makan atau depresi. Media sosial dapat mendorong remaja untuk membandingkan kehidupan mereka dengan orang lain, yang dapat menimbulkan perasaan tidak puas atau rendah diri. Meskipun terhubung secara virtual, remaja dapat mengalami isolasi sosial jika terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial dan kurang berinteraksi secara langsung dengan orang lain
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak media sosial terhadap kesehatan mental remaja. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam terhadap sejumlah besar remaja pengguna aktif media sosial. Penelitian menunjukkan bahwa media sosial memiliki dampak yang kompleks terhadap kesehatan mental remaja. Mayoritas responden mengalami gangguan pola tidur karena keasyikan bermain media sosial hingga larut malam. Hampir separuh responden pernah merasa kesepian atau terisolasi setelah menggunakan media sosial. Setengah responden merasa ada tekanan untuk selalu terhubung dan aktif di media sosial. Di sisi lain, media sosial juga dapat menjadi sumber dukungan sosial, memperkuat hubungan sosial, dan menyediakan platform untuk ekspresi diri. Untuk mengembangkan intervensi yang efektif, penting untuk memahami lebih baik bagaimana penggunaan media sosial mempengaruhi kesehatan mental remaja. Hal ini mencakup pendekatan pendidikan yang memperkuat literasi media, pengembangan keterampilan digital yang baik, dan dukungan sosial yang kuat dari keluarga dan komunitas. Remaja dapat menghabiskan waktu yang berlebihan di media sosial, baik untuk berinteraksi, mengakses konten, atau bahkan hanya untuk mengecek pemberitahuan. Hal ini dapat mengganggu pola tidur, konsentrasi belajar, dan aktivitas produktif lainnya. Paparan konten di media sosial yang menampilkan gambaran tubuh yang tidak realistis dapat menyebabkan remaja mengembangkan gambaran negatif tentang tubuh mereka sendiri, yang dapat memicu masalah seperti gangguan makan atau depresi. Media sosial dapat mendorong remaja untuk membandingkan kehidupan mereka dengan orang lain, yang dapat menimbulkan perasaan tidak puas atau rendah diri. Meskipun terhubung secara virtual, remaja dapat mengalami isolasi sosial jika terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial dan kurang berinteraksi secara langsung dengan orang lain