MEREDUKSI FOMO PADA ERA SOCIETY 5.0 MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSELING KOGNITIF BEHAVIORAL
Abstract
Kondisi kesehatan mental masyarakat dilaporkan memburuk dengan sangat cepat saat ini. Meningkatnya kecanduan platform media sosial adalah salah satu elemen yang berkontribusi terhadap masalah tersebut. Akibat kecanduan, ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa masalah Fear of Missing Out (FOMO) semakin meluas di kalangan mahasiswa. Ketika kita memiliki akses ke perangkat seluler dan aplikasi yang disertakan dengan platform media sosial, akan ada banyak konsekuensi positif dan negatif dalam hidup kita. Ini adalah fenomena yang terjadi di masyarakat kita saat ini. Selain itu, karena dampak negatif dari kedua masalah kesehatan mental ini, banyak dari kita yang terkena dampak langsung dari penyakit ini, meskipun kita belum mengetahui fakta ini. Ini adalah kasusnya meskipun faktanya kita tidak menyadarinya. Analisis Fear of Missing Out (FOMO) adalah fokus dari proyek penelitian ini, dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana model konseling terapi perilaku kognitif diterapkan untuk melakukan analisis FOMO. Pendekatan penelitian ini terdiri dari tinjauan literatur yang dilakukan sebelumnya. Sebagai hasil dari penelitian ini, dikembangkan konsep aliran kondisi personal yang mengalami fomitus, dan merupakan hal yang dapat dielaborasi pada penelitian-penelitian selanjutnya yang lebih mendalam. Berdasarkan temuan penelitian ini, model konseling cognitive behavioral treatment (CBT) berpotensi untuk dimanfaatkan dalam proses mengkategorikan perkembangan kondisi simtomatik (FoMO) pada setiap individu secara umum.