MEMANFAATKAN SOLUTION-FOCUSED BRIEF THERAPY DALAM PERAWATAN KECANDUAN NARKOBA PADA REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH: MEMBERDAYAKAN REMAJA DALAM PEMULIHAN
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manfaat Solution-Focused Brief Therapy dalam penanganan kecanduan narkoba pada remaja putus sekolah. Metode yang digunakan untuk pengkajian ini adalah studi literatur yang bersumber dari catatan, buku, makalah atau artikel, jurnal terkait kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba, remaja putus sekolah, dan terapi singkat yang berfokus pada solusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Solution-Focused Brief Therapy berpotensi untuk digunakan dalam pengobatan kecanduan narkoba pada remaja putus sekolah untuk memberdayakan remaja dalam pemulihan. Hal ini karena SFBT menggunakan serangkaian strategi tertentu untuk membuat penyesuaian kecil yang menguntungkan yang kemudian mengalir ke seluruh sistem klien untuk menghasilkan perubahan yang lebih signifikan dan tahan lama. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa remaja yang sudah putus sekolah dapat menggunakan pendekatan ini dengan bantuan seorang konselor. Teknik yang dapat digunakan seperti kalimat pengecualian, pertanyaan ajaib, pertanyaan skala, metode untuk mengalokasikan tugas ke sesi utama, dan terapi umpan balik/pujian klien.
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manfaat Solution-Focused Brief Therapy dalam penanganan kecanduan narkoba pada remaja putus sekolah. Metode yang digunakan untuk pengkajian ini adalah studi literatur yang bersumber dari catatan, buku, makalah atau artikel, jurnal terkait kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba, remaja putus sekolah, dan terapi singkat yang berfokus pada solusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Solution-Focused Brief Therapy berpotensi untuk digunakan dalam pengobatan kecanduan narkoba pada remaja putus sekolah untuk memberdayakan remaja dalam pemulihan. Hal ini karena SFBT menggunakan serangkaian strategi tertentu untuk membuat penyesuaian kecil yang menguntungkan yang kemudian mengalir ke seluruh sistem klien untuk menghasilkan perubahan yang lebih signifikan dan tahan lama. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa remaja yang sudah putus sekolah dapat menggunakan pendekatan ini dengan bantuan seorang konselor. Teknik yang dapat digunakan seperti kalimat pengecualian, pertanyaan ajaib, pertanyaan skala, metode untuk mengalokasikan tugas ke sesi utama, dan terapi umpan balik/pujian klien.