PENDEKATAN COGNITIVE BEHAVIORAL THERAPY DALAM MENGOPTIMALKAN KEMATANGAN EMOSI PADA PASANGAN YANG MENIKAH DI USIA DINI
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara mengoptimalkan kematangan emosi pada pasangan yang menikah di usia dini dengan pendekatan cognitive behavioral therapy. Tinjauan literatur dan studi literatur digunakan dalam penulisan artikel ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi cognitive behavioral therapy sangat tepat penanganan kasus ini karena terapi perilaku kognitif, suatu bentuk psikoterapi, menekankan kesadaran sosial dan pemecahan masalah dalam hubungan interpersonal sambil berfokus pada pemikiran dan tindakan yang menyertai masalah kesehatan mental. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa dalam pernikahan, suami dan istri sering berinteraksi, sehingga diperlukan kematangan emosi untuk keberhasilan interaksi. Pertimbangan dan perasaan yang salah pada akhirnya akan mempengaruhi cara berperilaku individu, sehingga mereka dianggap memerlukan membutuhkan terapi intervensi psikologis dalam siklus mental dan perilaku untuk mendapatkan perubahan dalam pemikiran, perasaan, dan perilaku. Dalam terapi perilaku kognitif (CBT), metode yang sering digunakan adalah: 1) mengendalikan keyakinan irasional; 2) biblioterapi; 3) mencoba menggunakan; 4) mengulang; 5) mengukur perasaan; dan 6) menahan pikiran Berpikir positif dan bahagia terkait dengan pendekatan terapi perilaku kognitif (CBT)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara mengoptimalkan kematangan emosi pada pasangan yang menikah di usia dini dengan pendekatan cognitive behavioral therapy. Tinjauan literatur dan studi literatur digunakan dalam penulisan artikel ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi cognitive behavioral therapy sangat tepat penanganan kasus ini karena terapi perilaku kognitif, suatu bentuk psikoterapi, menekankan kesadaran sosial dan pemecahan masalah dalam hubungan interpersonal sambil berfokus pada pemikiran dan tindakan yang menyertai masalah kesehatan mental. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa dalam pernikahan, suami dan istri sering berinteraksi, sehingga diperlukan kematangan emosi untuk keberhasilan interaksi. Pertimbangan dan perasaan yang salah pada akhirnya akan mempengaruhi cara berperilaku individu, sehingga mereka dianggap memerlukan membutuhkan terapi intervensi psikologis dalam siklus mental dan perilaku untuk mendapatkan perubahan dalam pemikiran, perasaan, dan perilaku. Dalam terapi perilaku kognitif (CBT), metode yang sering digunakan adalah: 1) mengendalikan keyakinan irasional; 2) biblioterapi; 3) mencoba menggunakan; 4) mengulang; 5) mengukur perasaan; dan 6) menahan pikiran Berpikir positif dan bahagia terkait dengan pendekatan terapi perilaku kognitif (CBT)