UPAYA MEMPERTAHANKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL BLENDED LEARNING SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 1 PANARUKAN TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Abstract
Bagaimana meningkatkan pemahaman siswa pada materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel melalui Model Blended Learning kelas VII-A SMP Negeri 1 Panarukan Tahun Pelajaran 2020/2021? Dan Apakah Model Blended Learning dapat meningkatkan prestasi belajar pada materi persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel siswa kelas VII-A SMP Negeri 1 Panarukan Tahun Pelajaran 2020/2021?Desain penelitian dalam penelitian ini adalah PTK dengan berkolaborasi dengan guru yang ditetapkan 2 siklus. Dalam PTK ada 4 tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Data primer dengan menggunakan tes ulangan dan observasi dengan di checklist, dan data sekunder dengan wawancara. Peneliti menggunakan keharusan nilai sasaran atau KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) menentukan kriteria sukses untuk menganalisis data. Berdasarkan hasil penelitian Penerapan model blended learning pada materi persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel pada siswa kelas VII-A SMP Negeri 1 Panarukan dapat meningkatkan pemahaman siswa, adapun penerapan model blended learning adalah sebagai berikut: 1) Siswa mengamati dan mengidentifikasi masalah terkait materi persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel, 2) Siswa membuat pertanyaan terkait materi persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel, 3) Siswa mengumpulkan data, 4) Siswa mengasosiasi dengan menganalisis data, dan 5) Siswa membuat kesimpulan. Pembelajaran menggunakan model blended learning dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII-A SMP Negeri 1 Panarukan. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan hasil belajar siswa yang dapat diketahui dari indikator keberhasilan yang berupa nilai hasil belajar siswa. Nilai rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkannya tindakan adalah 64,29 yang berada pada kriteria kurang, sedangkan pada tes akhir siklus I adalah 69,64 yang berada pada kriteria cukup. Hal ini menunjukkan peningkatan sebesar 5,35. Dan pada tes akhir siklus II nilai rata-rata hasil belajar adalah 76,07 dan berada pada kriteria baik. Hal ini menunjukkan peningkatan sebesar 6,43.
Abstract
Bagaimana meningkatkan pemahaman siswa pada materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel melalui Model Blended Learning kelas VII-A SMP Negeri 1 Panarukan Tahun Pelajaran 2020/2021? Dan Apakah Model Blended Learning dapat meningkatkan prestasi belajar pada materi persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel siswa kelas VII-A SMP Negeri 1 Panarukan Tahun Pelajaran 2020/2021?Desain penelitian dalam penelitian ini adalah PTK dengan berkolaborasi dengan guru yang ditetapkan 2 siklus. Dalam PTK ada 4 tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Data primer dengan menggunakan tes ulangan dan observasi dengan di checklist, dan data sekunder dengan wawancara. Peneliti menggunakan keharusan nilai sasaran atau KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) menentukan kriteria sukses untuk menganalisis data. Berdasarkan hasil penelitian Penerapan model blended learning pada materi persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel pada siswa kelas VII-A SMP Negeri 1 Panarukan dapat meningkatkan pemahaman siswa, adapun penerapan model blended learning adalah sebagai berikut: 1) Siswa mengamati dan mengidentifikasi masalah terkait materi persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel, 2) Siswa membuat pertanyaan terkait materi persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel, 3) Siswa mengumpulkan data, 4) Siswa mengasosiasi dengan menganalisis data, dan 5) Siswa membuat kesimpulan. Pembelajaran menggunakan model blended learning dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII-A SMP Negeri 1 Panarukan. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan hasil belajar siswa yang dapat diketahui dari indikator keberhasilan yang berupa nilai hasil belajar siswa. Nilai rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkannya tindakan adalah 64,29 yang berada pada kriteria kurang, sedangkan pada tes akhir siklus I adalah 69,64 yang berada pada kriteria cukup. Hal ini menunjukkan peningkatan sebesar 5,35. Dan pada tes akhir siklus II nilai rata-rata hasil belajar adalah 76,07 dan berada pada kriteria baik. Hal ini menunjukkan peningkatan sebesar 6,43.