ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS 5 DI SD NEGERI SUMBEREJO KECAMATAN BESUKI TAHUN 2022-2023
Abstract
Pembelajaran adalah cara interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan tempat bertanya atau tempat informasi tentang berbagai pengetauan dan lingkungan belajar. Model pembelajar benar-benar menolong pendidik dalam prosedur belajar mengajar untuk memperoleh pengetahuan, kemampuan keterampilan dan sikap, serta pembentukan sikap dan percaya diri pada siswa. Tujuan utama belajar adalah mengarahkan peserta didik demi memperoleh dampak pembelajar yang diinginkan dalam kognitif, emosional atau psikomotorik. Studi ini mempunyai tujuan kepada peneliti apakah proses belajar mengajar di SD Negeri Sumberejo guru menerapkan model pembelajaran two stay two stray khususnya guru kelas 5. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, metode pengumpulan data melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis data yaitu pengumpulan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Spencer Kagan (dalam Jurnal Amrina Zaenab Lapohea, 2014: 134) melaporkan kalau model pendidikan two stay two stray ialah sesuatu model pembelajaran yang membagikan peluang kepada anggota kelompok buat membagi hasil serta informasi. Perihal ini membolehkan terbentuknya transfer ilmu antar peserta didik sehingga peserta didik jadi aktif menjajaki proses pendidikan. Menurut Sugianto (dalam Amrina Zaenab Lapohea, 2014: 134) kalau model pendidikan two stay two stray ini dapat digunakan dalam seluruh mata pelajaran dan untuk seluruh tingkatan umur peserta didik.
Abstract
Pembelajaran adalah cara interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan tempat bertanya atau tempat informasi tentang berbagai pengetauan dan lingkungan belajar. Model pembelajar benar-benar menolong pendidik dalam prosedur belajar mengajar untuk memperoleh pengetahuan, kemampuan keterampilan dan sikap, serta pembentukan sikap dan percaya diri pada siswa. Tujuan utama belajar adalah mengarahkan peserta didik demi memperoleh dampak pembelajar yang diinginkan dalam kognitif, emosional atau psikomotorik. Studi ini mempunyai tujuan kepada peneliti apakah proses belajar mengajar di SD Negeri Sumberejo guru menerapkan model pembelajaran two stay two stray khususnya guru kelas 5. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, metode pengumpulan data melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis data yaitu pengumpulan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Spencer Kagan (dalam Jurnal Amrina Zaenab Lapohea, 2014: 134) melaporkan kalau model pendidikan two stay two stray ialah sesuatu model pembelajaran yang membagikan peluang kepada anggota kelompok buat membagi hasil serta informasi. Perihal ini membolehkan terbentuknya transfer ilmu antar peserta didik sehingga peserta didik jadi aktif menjajaki proses pendidikan. Menurut Sugianto (dalam Amrina Zaenab Lapohea, 2014: 134) kalau model pendidikan two stay two stray ini dapat digunakan dalam seluruh mata pelajaran dan untuk seluruh tingkatan umur peserta didik.
References
Mutmainah, Siti, dan aenor rofek. (2022). Model-Model Pembelajaran. Malang: Penerbit CV. Literasi Nusantara Abadi.
Rukajat, Ajat. (2018). Pendekatan Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: CV Budi Utama.
Zaenab. (2021). Pembelajaran kimia dengan model two stay two stay (TSTS). Solo: Penerbit Yayasan Lembaga Gumun Incdonesia.