UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI POKOK STRUKTUR DAN FUNGSI PADA SISTEM SARAF MELALUI MODEL TPS ( THINK - PAIRED - SHERED) KELAS XI SMAN 1 PANJI
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk: mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Think Paired Shered ( TPS ) dalam pelajaran Biologi materi pokok struktur dan fungsi pada sistem saraf kelas XI Semester 1 di SMAN 1 Panji tahun ajaran 2021-2022 dan mengetahui peningkatan kemampuan Aktivitas dan Hasil Belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Think Paired Shered ( TPS ). Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. pembelajaran Biologi dengan model Think Paired Shered ( TPS ) mengalami peningkatan dari prasiklus, siklus 1 hingga siklus 2. Ketuntasan klasikal yang diinginkan oleh peneliti yaitu sebesar 95% sudah dicapai pada siklus 2. Pada grafik di atas, tahap prasiklus sebesar 50% sebanyak 11 siswa yang mengalami ketuntasan dalam ulangan harian. Pada siklus 1, hasil belajar siswa mengalami peningkatan menjadi 68% sebanyak 15 siswa yang mengalami ketuntasan belajar dalam ulangan harian. Dari tahap prasiklus ke siklus 1 mengalami peningkatan hasil belajar. Pada siklus 2, hasil belajar siswa mengalami peningkatan menjadi 95% sebanyak 21 siswa yang mengalami ketuntasan hasil belajar.
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk: mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Think Paired Shered ( TPS ) dalam pelajaran Biologi materi pokok struktur dan fungsi pada sistem saraf kelas XI Semester 1 di SMAN 1 Panji tahun ajaran 2021-2022 dan mengetahui peningkatan kemampuan Aktivitas dan Hasil Belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Think Paired Shered ( TPS ). Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. pembelajaran Biologi dengan model Think Paired Shered ( TPS ) mengalami peningkatan dari prasiklus, siklus 1 hingga siklus 2. Ketuntasan klasikal yang diinginkan oleh peneliti yaitu sebesar 95% sudah dicapai pada siklus 2. Pada grafik di atas, tahap prasiklus sebesar 50% sebanyak 11 siswa yang mengalami ketuntasan dalam ulangan harian. Pada siklus 1, hasil belajar siswa mengalami peningkatan menjadi 68% sebanyak 15 siswa yang mengalami ketuntasan belajar dalam ulangan harian. Dari tahap prasiklus ke siklus 1 mengalami peningkatan hasil belajar. Pada siklus 2, hasil belajar siswa mengalami peningkatan menjadi 95% sebanyak 21 siswa yang mengalami ketuntasan hasil belajar.
References
Jaka dan Riyanto. 2004. Gembira belajar SAINS.Jakarta: Grasindo
Yohanes. 2002. IPA dibuat Asyik.Jakarta: Armandelta Selaras
Arikunto, Suharsimi.1993. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi.2006. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Bumi Aksara
Bahri, Djamarah Syaful, 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Renika Cipta
Dimyati dkk. 1995. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Karya
Djamali. 2001. Metode dan Pendekatan. Jakarta : Rineka Karya
Meier. 2002. Strategi Pembelajaran TPS.
Nasution, 1980. Media Pendidikan Sebagai Alat Bantu Dalam Pengajaran. Jakarta : Pradnya Peramita
Sudjana dan Rivai. 1980. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru