ANALISIS KRITIK TEKS ANEKDOT “NYAMUK SINI CUMA TAKUT TIGA RODA”
Abstract
Anekdot sebuah cerita singkat dan lucu atau menarik, yang mungkin menggambarkan kejadian atau orang sebenarnya. Anekdot bukanlah lelucon karena tujuan utamanya adalah tidak hanya membangkitkan tawa tetapi mengungkapkan suatu kebenaran yang lebih umum dari pada kisah singkat itu sendiri. kritik dalam anekdot seringkali disampaikan dalam bentuk sindiran, tidak disampaikan secara langsung. Hal itu dilakukan untuk menghindari konflik antara pihak yang menyampaikan sindiran dengan pihak yang disindir. Tujuannya agar pesan yang ingin disampaikan, kritiknya, dapat diterima oleh pihak yang dikritisi tanpa menimbulkan ketersinggungan. Pembelajaran kontekstual (contextual teaching and laerning) atau biasa disebut dengan model pembelajaran CTL merupakan konsep belajar yang dapat membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa untuk mempelajari kasus yang mencakup masalah sosial dalam kontek pembuatan kebijakan publik. Tentunya dengan pendekatan inkuiri untuk mencari dan menemukan jawaban atas kritik yang terdapat pada teks anekdot “Nyamuk Sini Cuma Takut Tiga Roda”. Frasa ‘Roda Tiga’ dan ‘Tiga Roda’ merupakan antitesis semacam gaya bahasa yang mengandung gagasan-gagasan yang saling bertentangan, dengan menggunakan kata-kata atau kelompok kata yang berlawanan. ‘Roda Tiga’ yang mengacu pada kebijakan publik Gubernur Sutiyoso yang melarang beroperasi kendaraan beroda tiga seperti Bemo, Becak dan Bajaj di Kota Jakarta. Tiga Roda’ yang mengacu pada jawaban solusi dari penyebab wabah demam berdarah (salah satu merk obat nyamuk kala itu).
Abstract
Anekdot sebuah cerita singkat dan lucu atau menarik, yang mungkin menggambarkan kejadian atau orang sebenarnya. Anekdot bukanlah lelucon karena tujuan utamanya adalah tidak hanya membangkitkan tawa tetapi mengungkapkan suatu kebenaran yang lebih umum dari pada kisah singkat itu sendiri. kritik dalam anekdot seringkali disampaikan dalam bentuk sindiran, tidak disampaikan secara langsung. Hal itu dilakukan untuk menghindari konflik antara pihak yang menyampaikan sindiran dengan pihak yang disindir. Tujuannya agar pesan yang ingin disampaikan, kritiknya, dapat diterima oleh pihak yang dikritisi tanpa menimbulkan ketersinggungan. Pembelajaran kontekstual (contextual teaching and laerning) atau biasa disebut dengan model pembelajaran CTL merupakan konsep belajar yang dapat membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa untuk mempelajari kasus yang mencakup masalah sosial dalam kontek pembuatan kebijakan publik. Tentunya dengan pendekatan inkuiri untuk mencari dan menemukan jawaban atas kritik yang terdapat pada teks anekdot “Nyamuk Sini Cuma Takut Tiga Roda”. Frasa ‘Roda Tiga’ dan ‘Tiga Roda’ merupakan antitesis semacam gaya bahasa yang mengandung gagasan-gagasan yang saling bertentangan, dengan menggunakan kata-kata atau kelompok kata yang berlawanan. ‘Roda Tiga’ yang mengacu pada kebijakan publik Gubernur Sutiyoso yang melarang beroperasi kendaraan beroda tiga seperti Bemo, Becak dan Bajaj di Kota Jakarta. Tiga Roda’ yang mengacu pada jawaban solusi dari penyebab wabah demam berdarah (salah satu merk obat nyamuk kala itu).
References
Al-Tabany, Trianto Ibnu Badar. 2017. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual. Jakarta: Prenada Media.
Fakih, abdullah dkk. 2020. Merayakan Keberagaman Berbahasa. Bandung: Bitread Publishing.
Heksa, Afrita. 2020. Pembelajaran Inkuiri di Masa Pandemi. Yogyakarta: CV Budi Utama.
Jonch, Christian. 2020. Seni Narasi Biblika. Jakarta: A. Christian Jonch.
Miranti. 2020. Anekdot Superior. Bogor: Penerbit Lindan Bestari.
Nur, Prayitno. 2015. Penyakit Sosial itu Adalah Korupsi. Yogyakarta: Istana Media.
Nurdyansyah dan Eni Fahriyatul Fahyuni. 2016. Inovasi Model Pembelajaran. Sidoarjo: Nizamia Learning Center.
Parta, I Nengah. 2017. Model Pembelajaran Inkuiri. Malang: Universitas Negeri Malang (UM PRESS).
Rahman, Taufiqur. 2018. Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan. Semarang: CV Pilar Nusantara.
Suherli dkk. 2017. Buku Guru Bahasa Indonesia Wajib Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Wicaksono, Andri. 2014. Catatan Ringkas Stilistika. Sleman: Garudhawaca.