SOSIALISASI METODE MEMBACA TANPA MENGEJA KEPADA GURU TK BAITUR-RAHMAN DI TREBUNGAN MLANDINGAN
Abstract
Artikel ini membahas tentang metode membaca tanpa mengeja sebagai metode pembelajaran bahasa bagi anak TK. Metode membaca tanpa mengeja ini adalah suatu metode membaca tanpa memperkenalkan huruf dan bunyi tetapi langsung memperkenalkan suku kata menjadi kata dengan cara pembelajarann diulang-ulang dan bertahap. Berdasarkan hasil penelitian yang ada, penggunaan metode tanpa mengeja untuk anak TK dirasa cukup tepat digunakan. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian-penelitian yang menunjukkan bahwa melalui metode membaca tanpa mngeja, kemampuan membaca anak TK mengalami peningkatan. Melalui kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber pengetahuan mengenai membaca tanpa mengeja kepada anak TK. Melalui kegiatan pengabdian ini juga diharapkan dapat dijadikan pedoman bagi pembaca dalam menangani permasalahan membaca, menulis, mengeja, dan berbicara pada anak TK. Metode membaca tanpa mengeja untuk anak TK diawali dengan mengenalkan suku kata per suku kata. Anak dilarang keras diajarkan mengeja. Setelah anak disleksia mampu membaca, anak baru boleh dikenalkan dengan huruf. Penggunaan metode ini dikarenakan anak TK mengalami beberapa masalah, seperti kesulitan membedakan huruf dan bunyi, kesulitan mengingat kata atau huruf yang berurutan, serta kesulitan memahami tata bahasa.
References
Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. 2016. Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah. Jakarta: Ditjen Dikdasmen.
Jamaris. 2014. Kesulitan Belajar, Perspektif, Asesmen dan Penanggulanganya. Bogor: PT Ghalia Indonesia.
Noviana, Intan. 2009. Revolusi Belajar Membaca: Belajar Membaca Tanpa Mengeja buku 1. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.
Putranto, Bambang. 2015. Tips Menangani Siswa yang Membutuhkan Perhatian Khusus. Yogyakarta: DIVA Press.
Tarigan, H.G. 2015. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.