RUTINAN SHOLAWAT NARIYAH DALAM MEWUJUDKAN KEKOMPAKAN MASYARAKAT DESA KALIBAGOR

  • Syamsul Huda Arrum Dhoni Prodi Agribisnis, Fakultas Pertanian Sains & Teknologi, Universitas Abdurachman Saleh Situbondo
  • Muhammad Fatihul Umam Prodi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik, Universitas Abdurachman Saleh

Abstract

Secara garis besar sholawat ada dua macam yaitu sholawat yang diajarkan oleh Rasulullah dan juga yang di susun oleh para sahabat, tabiin dan para ulama yaitu sholawat Ibrahimiyah, dan sholawat yang disusun oleh para sahabat Rasulullah, para Tabiin, dan para Ulama lainnya. Salah satu dari jutaan sholawat itu adalah sholawat nariyah. Ada banyak keistimewaan dari sholawat ini salah satunya yaitu untuk memperoleh suatu yang agung atau terhindar dari bencana dan Allah akan mempermudah apa yang menjadi tujuannya sesuai dengan niatannya. KH. Mochtarul Arifin jika ditinjau dari segi sejarah beliau adalah salah seorang penggerak sholawat nariyah yang berkata, bahwa pernah pada suatu hari KH.S ufyan Miftahul Arifin bercerita “Pada dahulu kala di negeri magrib dilanda sebuah paceklik yang berkepanjangan sehingga mayoritas masyarakat pada saat itu tidak bisa makan melainkan harus memakan barang yang haram, entah lewat mencuri, merampok dan sebagainya, hal ini tentu sangat membuat gelisah Imam Al-Qurthuby betapa tidak, beliau sebagai pewaris dari Rasulullah melihat keadaan masyarakat yang kacau ditutupi oleh perkara – perkara haram yang disebabkan oleh paceklik yang berkepanjangan, baik paceklik, ekonomi, ataupun paceklik yang melanda akidah.  Dalam kondisi itu imam Al-Qurthuby di datangi oleh Rasulullah SAW dan menyuruhnya untuk menggerakkan sholawat nariyah 4444. Maka dari itu kami kelompok KKN tematik desa ikut berkontribusi pada acara rutinan sholawat nariyah di Balai Desa Kalibagor Situbondo yang diadakan seminggu sekali setiap malam kamis. Dengan berjalannya acara sholawat nariyah yang diselenggarakan di balai desa Kalibagor, warga sekitar baik bapak ibu bahkan pemuda pemudi sangat kompak dalam melaksanakannya.

References

Ahmadi, M., & Gunarti, T. T. (2023). Tradisi Wagenan: Sholawatan Manifestasi Nilai Sosial-Keagamaan. Madinah: Jurnal Studi Islam, 10(1), 110–119. https://doi.org/10.58518/madinah.v10i1.1518
Darmawangsih, Ikhwan, A., Syamraeni, Nurwafiq Azizah, A. F., Mutmainnah, A., Irfandi, Setiawati, R., Rahmadani, N., Sirajang, H., & Sani, I. F. (2021). Peningkatan Kesadaran Masyarakat Tentang Urgensi Kegiatan Keagamaan Pada Desa Botolempangan Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros. Pangulu Abdi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 166–175. https://doi.org/10.24252/pangabdi.v2i1.34212
Published
2024-05-28
How to Cite
ARRUM DHONI, Syamsul Huda; UMAM, Muhammad Fatihul. RUTINAN SHOLAWAT NARIYAH DALAM MEWUJUDKAN KEKOMPAKAN MASYARAKAT DESA KALIBAGOR. PROSIDING SEMINAR NASIONAL UNARS, [S.l.], v. 3, n. 1, p. 139-143, may 2024. Available at: <https://unars.ac.id/ojs/index.php/prosidingSDGs/article/view/4403>. Date accessed: 26 nov. 2024.