PERBEDAAN ARTI LOGAT BE’NA DAN BE’EN DALAM BAHASA MADURA DIKALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS ABDURACHMAN SALEH SITUBONDO ANTARA ASAL DAERAH BESUKI DAN SITUBONDO
Abstract
Bahasa Madura merupakan bahasa yang digunakan oleh masyarakat Situbondo. Akan tetapi, penggunaan Bahasa Madura di setiap daerah itu berbeda. Seperti di daerah Besuki dan Situbondo Kota, mereka memiliki perbedaan dalam cara berbahasa (logat) atau dalam Bahasa Madura disebut dengan sanggit. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiolingustik. Subjek dari penelitian ini adalah mahasiswa PGSD UNARS semester IV. Berdasarkan penelitian, diperoleh hasil rata-rata mahasiswa menggunakan bahasa Madura enjek iye dan engghi enten pada saat berkomunikasi. Bahasa "enjek iye" penggunaanya kurang sopan jika lawan bicaranya lebih tua dari kita, akan tetapi ini sudah menjadi kebiasaan, sehingga tidak begitu dipermasalahkan. Kami memberikan sebuah penguatan dan upaya mengenalkan bahasa Madura yang lebih halus untuk digunakan kembali dalam berinteraksi terhadap seseorang yang lebih tua, yakni penggunaan bahasa Madura "engghi bhunten" karena di dalam intonasi tersebut sangat elok untuk diterapkan pada saat berkomunikasi kepada yang lebih tua.
References
Chaer, Abdul dan Agustina, Leonia. “ Sosiolinguistik : Perkenalan Awal”. Jakarta: Rineka Cipta. Hal 60
Finocchiaro, Marry. (1964). Teaching Children Foreign Languages. New York:Mc
Graw Hill. Hal 60