PENDAMPINGAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI EMPATIK DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN KESEHATAN PADA KADER POSYANDU DI DUSUN KLIDON
Abstract
Kader Posyandu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat masih mengalami keterbatasan dalam keterampilan komunikasi empatik, yang berpengaruh pada kualitas interaksi dengan ibu dan balita. Komunikasi yang tidak empatik dapat menurunkan efektivitas penyuluhan kesehatan dan kepercayaan masyarakat terhadap layanan Posyandu. Oleh karena itu, pendampingan komunikasi empatik menjadi solusi strategis untuk meningkatkan mutu layanan dan membangun hubungan yang lebih positif antara kader dan warga. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi empatik kader Posyandu guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Dusun Klidon, Kalurahan Sukoharjo, Sleman. Melalui metode ceramah, diskusi, dan simulasi, pendampingan ini berhasil meningkatkan pemahaman kader tentang pentingnya komunikasi yang suportif dan humanistik dalam interaksi dengan masyarakat. Hasil pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan signifikan pengetahuan dan sikap kader. Evaluasi masyarakat pasca kegiatan juga menunjukkan peningkatan kenyamanan dan kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan. Program ini terbukti efektif dan dapat direkomendasikan sebagai model pendampingan kader Posyandu berbasis komunitas.
Downloads
References
Avifah, R., Yuningsih, A., & Ratnasari, A. (2025). Komunikasi terapeutik nakes pada pasien tunarungu. Jurnal Education and Development, 13 (1): 540 – 546. https://doi.org/10.37081/ed.v13i1.6563
Blackmore, A., Kasfiki, E.V., & Purva, M. (2018). Simulation-based education to improve communication skills: a systematic review and identification of current best practice. BMJ Simulation & Technology Enhanced Learning, 4 (4): 159 – 164. Doi : 10.1136/bmjstel-2017-000220
Derksen, F., Bensing, J., & Lagro-Janssen, A. (2013). Effectiveness of empathy in general practice: a systematic review. The British journal of general practice: The journal of the Royal College of General Practitioners, 63 (606): 76 – 84. http://10.3399/bjgp13X660814
Hamzah, W., Syam, N., & Sartika. (2021). Pengembangan Teknik komunikasi kader dalam memberikan penyuluhan balita stunting. Window of Community Dedication Journal, 2 (2): 44 – 54. https://doi.org/10.33096/wocd.v2i2.1763
Merriam, S. B., & Bierema, L. L. (2014). Adult Learning: Linking theory and practice. In Science Communication (Ed.1). San Fransisco: Jossey-Bass.
Muhith, A. & Siyoto, S. (2021). Aplikasi komunikasi terpeutik nursing dan health. Yogyakarta: Andi.
Ranakusuma, O.I. (2017). Hubungan dan komunikasi dokter dan pasien dalam layanan Kesehatan. Prosiding Konferensi Nasional Psikologi Kesehatan IV, 4 – 16. https://doi.org/10.33476/knpk.v1i1.5245
Riess, H. (2017). The science of empathy. Journal of Patient Experience, 4 (2): 74 – 77. http://10.1177/2374373517699267
Sharma, M., & Romas, J. A. (2016). Theoretical foundations of health education and health promotion (3rd ed.). Burlington: Jones & Bartlett Learning.
Sundari, L., Masitoh, R., & Kurniasih, Y. (2024). Hubungan komunikasi terapeutik perawat terhadap kepuasan pasien di Instalasi Hemodialisa RSUD Panembahan Senopati Bantul. Prosiding Seminar Nasional Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat LPPM Universitas ’Aisyiyah Yogyakarta, 2, 1141–1148. Diambil dari https://proceeding.unisayogya.ac.id/index.php/prosemnaslppm/article/view/461
World Health Organization. (2025). Integrated people -centred care. https://www.who.int/health-topics/integrated-people-centered-care#tab=tab_1 (diakses tanggal 1 Juni 2025)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.







