KEAKSARAAN FUNGSIONAL DASAR BERBASIS ENTREPRENEURSHIP
Abstract
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah penduduk yang sangat banyak, namun dari sekian banyak jumlah penduduk Indonesia, masih ada sebagian besar penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan bahkan tidak mengenal pendidikan seperti membaca, menulis, dan berhitung. Dari data-data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Tingkat Propinsi, Kabupaten Situbondo masih berada pada garis merah, ini berarti Kabupaten Situbondo masih berada pada garis ketertinggalan pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan masih dilaksanakannya Program Keaksaraan Fungsional Dasar oleh Pemerintah Daerah Tingkat I maupun Pemerintah Daerah Tingkat II sebagai usaha dalam pemberantasan buta aksara di Kabupaten Situbondo. Pelaksanaan Program Keaksaraan Fungsional Dasar ini merupakan kerja sama Pemerintah yang dalam hal ini adalah Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo menjalin kerja sama kerja sama dengan pihak mitra bisa berupa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), yayasan, dan Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM). Melihat dari pengalaman sebelumnya, kebanyakan warga belajar Keaksaraan Fungsional Dasar berasal dari ekonomi kelas bawah yaitu dari para buruh tani, pembantu rumah tangga, dan kelas ekonomi bawah lainnya. Adapun solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan pelaksanaan program Keaksaraan Fungsional Dasar adalah dengan merancang pembelajaran yang menyenangkan dan menarik minat belajar dari warga yang masih buta aksara dengan berbasis entrepreneurship sehingga warga akan diarahkan pada kemandirian dalam berwirausaha.
Downloads
References
Echols. 2003. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Maps.google.co.id. 3 Maret 2014
https://faisalfateew.wordpress.com/2010/11/30/langkah-langkah-membatik/. (15 Desember 2016)
WWW.kpai.go.id. 3 Maret 2014