PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI BAGI KADER KESEHATAN DI PUSKESMAS SAWANGAN DEPOK
Abstract
Rata-rata prevalensi penderita hipertensi di seluruh Indonesia adalah 31,7%. Diperkirakan bahwa pada tahun 2025 persentase orang dengan hipertensi akan meningkat 24% di negara maju dan 80% di negara berkembang. Pencegahan dan pemantauan hipertensi dapat dilakukan melalui program Puskesmas atau Posyandu. Karakteristik responden untuk melakukan pengabdian masyarakat adalah kader yang mengawasi masyarakat yang memiliki penyakit terbanyak yaitu hipertensi. Pengabdian ini dilakukan dengan kuliah aktif dan diskusi dengan responden. Dari kegiatan ini diketahui bahwa kader sudah mengetahui hipertensi dan cara pencegahan dari komplikasi dan pengukuran tekanan darah mandiri dan periodik oleh kader. Jadi, di masa depan harus ada upaya promosi kesehatan kreatif dan menargetkan orang / kelompok yang tepat sehingga dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik.
Downloads
References
Arieska Ann Soenarta, dkk. (2015). Pedoman Tatalaksana Hipertensi pada Penyakit Kardiovaskular. Edisi Pertama. Perhimpunan Dokter Kardiovaskular Indonesia (PERKI). Jakarta: Indonesian Heart Association
BPOM (2006). Kepatuhan Pasien: Faktor Penting Dalam Keberhasilan Terapi, info POM, Vol 7, No.5.
Dinas Kesehatan Kota Depok. (2017). Profil Kesehatan Kota Depok. Retrieved from http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KAB_KOTA_2017/3276_Jab ar_Ko ta_Depok_2017.pdf. Diakses pada tanggal 01 September 2019
Kemenkes. (2019). Hipertensi Penyakit Paling Banyak Diidap Masyarakat. Retrieved from http://www.depkes.go.id/article/print/19051700002/hipertensi-penyakit-paling-banyak-diidap- masyarakat.html. Diakses pada tanggal 01 September 2019
Kementrian Kesehatan. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014. Retrieved from http://www.depkes.go.id/resources/download/peraturan/PMK-No-75-Th-2014-ttg-Puskesmas.pdf.
Kemenkes. (2018). Riskesdas 2018. Retrieved from http://www.depkes.go.id/resources/download/info- terkini/materi_rakorpop_2018/Hasil%20Riskesdas%202018.pdf. Diakses pada tanggal 01 September 2019
Park, J.B., Kario, K., dan Wang, J.G. (2015). Systolic Hypertension: an Increasing Clinical Challenge in Asia. Hypertension Research. 38 (4), 227–236. Retrieved from https://doi.org/10.1038/hr.2014.169.
Rahmadiana, M. (2012). Komunikasi Kesehatan: Sebuah Tinjauan. Psikogenesis. 1 (1). 88–94.
Rizka Aulia. (2018). PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP KEPATUHAN PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA PERIODE FEBRUARI – APRIL 2018. Publikasi Ilmiah. Fakultas Farmasi Universitas Muhammad Surakarta. Retrieved from http://eprints.ums.ac.id/64675/3/NASKAH%20PUBLIKASI%20AULIA%20OK.pdf. Diakses pada 23 Agustus 2019.
Wahyuni Endah, dkk. (2019). Peningkatan Pengetahuan Hipertensi Dan Pelatihan Penghitungan Nadi Dan Pengukuran Tekanan Darah Pada Kader Posyandu Di Desa Sidorejo. Warta LPM. 22 (1), 47-51.
Yuli Ernawati. (2016). Analisis Efektifitas Biaya Penggunaan Antihipertensi Kombinasi Dua Obat Pada Pasien Hipertensi Rawat Jalan Di Rumah Sakit " X " Tahun 2012. Publikasi Ilmiah. Fakultas Farmasi Universitas Muhammad Surakarta. Retrieved from
https://www.academia.edu/33225543/ANALISIS_EFEKTIFITAS_BIAYA_PENGGUNAAN_ANTIHIPERTENSI_KOMBINASI_DUA_OBAT_PADA_PASIEN_HIPERTENSI_RAWAT_JALAN_DI_RUMAH_SAKIT_X_TAHUN_2012_Disusun_sebagai_salah_satu_syarat_menyyelesaikan_Program_Studi_Strata_I_pada_Fakultas_Farmasi. Diakses pada 23 Agustus 2019.