MEMPERBAIKI PENGHASILAN PETANI TEBU MELALUI PENGELOLAAN USAHATANI YANG LEBIH INTENSIF

  • Endang Suhesti Fakultas Pertanian, Universitas Abdurachman Saleh Situbondo
  • Andina Mayangsari Fakultas Pertanian, Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Abstract

Masalah perkebunan tebu yang dihadapi petani beragam. Menurut Manalu (2012), harga yang ditawarkan pemerintah, tidak cukup untuk memberikan keuntungan yang setimpal dengan usaha petani. Permasalahan tersebut menyebabkan petani merubah haluan dari tujuan produksi tebu yang dipanen guna memperlancar arus perputaran modal khususnya bagi petani dengan kepemilikan lahan dibawah 1 ha. Mitra mendirikan pabrik gula merah yang bertempat di Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih, Situbondo.  Pabrik gula merah tersebut diberi nama UD Gula Bagus. Saat ini setiap harinya baru bisa memproduksi 1, 3 - 1, 5 ton. Jumlah produksi ini masih tergolong skala kecil. Bahan baku berupa tebu yang dapat diserap baru dua truk tebu. Gula merah dalam bentuk silinder seperti yang diproduksi UD. Gula Bagus tidak memiliki ketahanan mutu sehingga membutuhkan penyempurnaan dalam pengolahan. Permasalahan lain yang dihadapi mitra adalah usaha pembuatan gula merah ini menghasilkan limbah berupa ampas tebu yang cukup banyak setiap harinya. Mitra mendirikan usaha pengolahan nira tebu menjadi gula merah.  Peningkatan mutu gula merah dalam bentuk silinder yang diproduksi mitra adalah dengan proses lanjut berupa pembuatan gula merah bubuk atau gula semut (gula awur). Dengan teknik penyimpanan yang tepat, maka gula merah serbuk akan awet dalam penyimpanan hingga 20 tahun. Mitra juga mengembangkan usaha dalam pengolahan limbah pembuatan gula merah. Limbah tersebut diolah menjadi pupuk organik. Produk berupa gula semut yang dihasilkan dikemas dengan label yang menarik sehingga mempunyai nilai ekonomi tinggi. Secara perhitungan bisnis, agroindustri gula merah tebu dapat dikatakan prospektif. Agroindustri gula merah tebu merupakan salah satu agroidustri pilihan untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat di pedesaan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Manalu, Moses P. L. 2012. Tinjauan Yuridis Aspek Perlindungan Pengusaha Kecil dan Petani Gula dalam Pendistribusian Gula Impor dan Gula Rafinasi berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Skripsi. Depok: Universitas Indonesia.

Santoso, H. B.1988. Pembuatan Gula Kelapa. Penerbit Kanisius. Jakarta. Dalam Dyanti, Riana. 2002. Studi Komparatif Gula Merah kelapa dan Gula Merah Aren. Skripsi Jurusan Teknologi pangan dan Gizi. Fakultas Teknologi Pertanian, IPB. Bogor.

Sardjono. 1986. Pengembangan Peralatan untuk Pengembangan Serbuk Gula Merah. Balai Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil Pertanian. Dalam Nuriela, Euis. 2002. Kajian Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukkan Warna Gula merah. Skripsi. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi. Fakultas Teknologi Pertanian, IPB. Bogor.
Published
2022-10-20
How to Cite
SUHESTI, Endang; MAYANGSARI, Andina. MEMPERBAIKI PENGHASILAN PETANI TEBU MELALUI PENGELOLAAN USAHATANI YANG LEBIH INTENSIF. INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian, [S.l.], v. 6, n. 2, p. 279-290, oct. 2022. ISSN 2615-0794. Available at: <https://unars.ac.id/ojs/index.php/integritas/article/view/2320>. Date accessed: 26 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.36841/integritas.v6i2.2320.