ANALISA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI GOOD AGRICULTURAL PRACTICES (GAP) TANAMAN PADI DI KECAMATAN PANARUKAN KABUPATEN SITUBONDO
Abstract
Tingginya ketergantungan petani terhadap pupuk kimia dan pestisida kimia pada tanaman padi dapat menyebabkan terjadinya degradasi unsur hara tanah dan resistensi hama terhadap bahan kimia. Selain itu, penggunaan bahan kimia berlebihan pada padi dapat menyisakan residu pada produksi padi yang dihasilkan, sehingga berpengaruh terhadap keamanan pangan beras. Terkait hal tersebut, pemerintah mulai menggalakkan program yang terkait dengan keamanan pangan, salah satunya adalah Good Agriculture Practices (GAP). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi GAP padi dan faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi GAP di Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo. Penentuan responden dengan metode simple random sampling sebanyak 60 responden dari dua desa, Peleyan dan Sumberkolak. Sedangkan analisa menggunakan analisa deskriptif dengan bantuan kuesioner, serta analisa regresi linear berganda untuk menganalisa faktor yang mempengaruhi implementasi GAP. Hasil penelitian menunujukkan implementasi GAP padi sawah pada level sedang dengan tingkat implementasi sebesar 66,65%. Aspek GAP tertinggi pada aspek pembibitan dan penanaman, serta aspek terendah yaitu aspek konservasi dan pengolahan tanah. Sementara itu, faktor usia dan jumlah penyuluhan berpengaruh signifikan terhadap implementasi GAP padi dengan taraf α 5%.
Downloads
Abstract
Tingginya ketergantungan petani terhadap pupuk kimia dan pestisida kimia pada tanaman padi dapat menyebabkan terjadinya degradasi unsur hara tanah dan resistensi hama terhadap bahan kimia. Selain itu, penggunaan bahan kimia berlebihan pada padi dapat menyisakan residu pada produksi padi yang dihasilkan, sehingga berpengaruh terhadap keamanan pangan beras. Terkait hal tersebut, pemerintah mulai menggalakkan program yang terkait dengan keamanan pangan, salah satunya adalah Good Agriculture Practices (GAP). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi GAP padi dan faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi GAP di Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo. Penentuan responden dengan metode simple random sampling sebanyak 60 responden dari dua desa, Peleyan dan Sumberkolak. Sedangkan analisa menggunakan analisa deskriptif dengan bantuan kuesioner, serta analisa regresi linear berganda untuk menganalisa faktor yang mempengaruhi implementasi GAP. Hasil penelitian menunujukkan implementasi GAP padi sawah pada level sedang dengan tingkat implementasi sebesar 66,65%. Aspek GAP tertinggi pada aspek pembibitan dan penanaman, serta aspek terendah yaitu aspek konservasi dan pengolahan tanah. Sementara itu, faktor usia dan jumlah penyuluhan berpengaruh signifikan terhadap implementasi GAP padi dengan taraf α 5%.
References
Astari, Irham, dan Utami. 2019. How Risk Attitudes The Implementation of Good Agricultural Practices in Sugarcane Farming. Agro Ekonomi Vol. 30 Issue 2, Page. 196-210.
BPS. 2017. Luas Panen dan Produksi Padi Sawah dan Padi Ladang Menurut Kecamatan di Kabupaten Situbondo Tahun 2016. http://situbondokab.bps.go.id.
FAO. 2010. Good Agricultural Practices. http://www.fao.org.
Kementrian Pertanian. 2013. Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah Irigasi. BPP Kementrian Pertanian. Jakarta.
Lestari, R.A. 2014. Pengaruh Kepemimpinan Partisipatif dan Komitmen Organisasi terhadap Efektifitas Implementasi Rencana Stratejik pada Madrasah Aliyah di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. http://repository.upi.edu Universitas Pendidikan Indonesia. Jakarta.
Sari, Syafruddin, dan Kadir. 2016. Penerapan Prinsip-Prinsip Good Agricultural Practice (GAP) untuk Pertanian Berkelanjutan di Keamatan Tinggi Moncong Kabupaten Gowa. Jurnal Galung Tropika, 5 (3), Desember 2016, Halaman 151-163.
Shofi, Agustina, dan Subekti. 2019. Penerapan Good Agriculture Practices (GAP) pada Usahatani Padi Merah Organik. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian (JSEP) Vol. 12 No. 1, Maret 2019, Halaman 56-69.
Sriyadi, Istiyanti, dan Fivintari. 2015. Evaluasi Penerapan Standart Operating Procedure-Good Agriculture Practice (SOP-GAP) pada Usahatani Padi Organik di Kabupaten Bantul. Agraris Vol.1 No. 2 Hlm. 78-84.
Wardani, dan Darwanto. 2018. Tingkat Adopsi Good Agricultural Practice (GAP) Bawang Putih di Kabupaten Temanggung. Prosiding Seminar Nasional Lingkungan, Ketahanan dan Keamanan Pangan. Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS).