HUBUNGAN TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF DENGAN PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA PADA LANSIA DI LKS-LU PANGESTI LAWANG DAN PANTI WERDHA TRESNO MUKTI TUREN

  • Ellia Ariesti Jurusan Keperawatan, STIKes Panti Waluya Malang
  • Monika Luhung Jurusan Keperawatan, STIKes Panti Waluya Malang
  • Yafet Pradikatama P Jurusan Keperawatan, STIKes Panti Waluya Malang
  • Nanta Sigit Jurusan Keperawatan, STIKes Panti Waluya Malang

Abstract

Populasi lansia meningkat sangat cepat. Tahun 2020, jumlah lansia diprediksi sudah menyamai jumlah balita. Sebagai populasi berisiko ini memiliki tiga karakteristik risiko kesehatan yaitu, risiko biologi termasuk risiko terkait usia, risiko sosial dan lingkungan serta risiko perilaku atau gaya hidup. Pola tidur harian yang berubah merupakan perubahan paling terlihat pada usia lanjut. Ada beberapa dampak serius gangguan tidur pada lansia misalnya mengantuk berlebihan di siang hari, gangguan atensi dan memori, mood depresi, sering terjatuh. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan terapi relaksasi otot progresif dengan perubahan tingkat insomnia pada lansia Di LKS-LU Pangesti Lawang dan Panti Werdha Panti Werdha Tresno Mukti Turen. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian quasy eksperimen dengan pendekatan pre test dan post tes pada kelompok perlakuan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia yang tinggal di LKS-LU Pangesti Lawang dan Panti Werdha Panti Werdha Tresno Mukti Turen dengn jumlah sampel sebanyak 29 responden. Hasil analisis bivariat menggunakan uji chi-square. Berdasarkan hasil dari analisa regresi logistic biner diketahui bahwa terdapat hubungan antara tingkat insomnia pre dengan relaksasi otot progresif. Nilai uji Wald yang dihasilkan sebesar 0.419 dengan sig. 0,038 (< 0,05) yang menujukkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat insomnia pre terhadap relaksasi otot progresif dan terdapat hubungan antara tingkat insomnia post dengan relaksasi otot progresif. Nilai uji Wald yang dihasilkan sebesar 0.401 dengan sig. 0,028 (< 0,05) yang menujukkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat insomnia post terhadap relaksasi otot progresif.

Downloads

Download data is not yet available.

Abstract

Populasi lansia meningkat sangat cepat. Tahun 2020, jumlah lansia diprediksi sudah menyamai jumlah balita. Sebagai populasi berisiko ini memiliki tiga karakteristik risiko kesehatan yaitu, risiko biologi termasuk risiko terkait usia, risiko sosial dan lingkungan serta risiko perilaku atau gaya hidup. Pola tidur harian yang berubah merupakan perubahan paling terlihat pada usia lanjut. Ada beberapa dampak serius gangguan tidur pada lansia misalnya mengantuk berlebihan di siang hari, gangguan atensi dan memori, mood depresi, sering terjatuh. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan terapi relaksasi otot progresif dengan perubahan tingkat insomnia pada lansia Di LKS-LU Pangesti Lawang dan Panti Werdha Panti Werdha Tresno Mukti Turen. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian quasy eksperimen dengan pendekatan pre test dan post tes pada kelompok perlakuan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia yang tinggal di LKS-LU Pangesti Lawang dan Panti Werdha Panti Werdha Tresno Mukti Turen dengn jumlah sampel sebanyak 29 responden. Hasil analisis bivariat menggunakan uji chi-square. Berdasarkan hasil dari analisa regresi logistic biner diketahui bahwa terdapat hubungan antara tingkat insomnia pre dengan relaksasi otot progresif. Nilai uji Wald yang dihasilkan sebesar 0.419 dengan sig. 0,038 (< 0,05) yang menujukkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat insomnia pre terhadap relaksasi otot progresif dan terdapat hubungan antara tingkat insomnia post dengan relaksasi otot progresif. Nilai uji Wald yang dihasilkan sebesar 0.401 dengan sig. 0,028 (< 0,05) yang menujukkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat insomnia post terhadap relaksasi otot progresif.

References

Allender, J.A., Rector, C., & Warner, K.D.2014. Community dan public health nursing promoting the public’s health (8th Ed.). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Amir, N.2007. Gangguan Tidur Pada Lanjut Usia Diagnosa Dan Penatalaksanaan. Tinjauan Pustaka. Jakarta: Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Conrad, A., & Roth, W. T.2007. Muscle Relaxation Therapy For Anxiety Disorders. Journal Of Anxiety Disorders. Vol. 21 hal 150-152

Kurniawan, Tommy.2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gangguan Tidur (Insomnia) Pada Lansia Di Panti Tresna Werdha Kabupaten Magetan. Online [http://scholar.google.com/scholar].

Miltenberger. 2004. Relaksasi. Available online at http//www.eworld-indonesia.com

Mashudi. 2011. Pengaruh Progressive Muscle Relaxation Terhadap Kadar Glukosa Darah Pasien Diabetes Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi. Online [http://www.lontar.ui.ac.id/mashudi]

Potter & Perry. 2005. Buku ajar fundamental keperawatan edisi 4. Jakarta : EGC.

Stanhope, M and Lancaster, J. 2016. Community public health nursing. St. Louis-Missouri: Mosby

Subandi, Lestari R & Suprianto T.2013. Pengaruh Terapi Psikoreligius Terhadap Penurunan Tingkat Ansietas Pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Sejahtera Pandaan Pasuruan.

Triyadini, Asrin, Upoyo, A. S. 2010. Efektifitas Terapi Massage dengan Terapi Mandi Air Hangat Terhadap Penurunan Insomnia Lansia. Jurnal Keperawatan Soedirman, 5(3), 174-180.

WHO. 2013. Ageing and life course. The World Health Organization Quality of Life. Geneva: World Health Organization
Published
2020-12-17
How to Cite
ARIESTI, Ellia et al. HUBUNGAN TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF DENGAN PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA PADA LANSIA DI LKS-LU PANGESTI LAWANG DAN PANTI WERDHA TRESNO MUKTI TUREN. CERMIN: Jurnal Penelitian, [S.l.], v. 4, n. 2, p. 339-349, dec. 2020. ISSN 2615-3238. Available at: <https://unars.ac.id/ojs/index.php/cermin_unars/article/view/773>. Date accessed: 06 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.36841/cermin_unars.v4i2.773.
Section
Articles