MENGGALI NILAI RITUAL HULER WAIR (PENERIMA TAMU) DI DESA NENBURA KECAMATAN DORENG KABUPATEN SIKKA
Abstract
Huler wair merupakan salah satu ritual yang selalu hadir dalam setiap pelaksanaan kegiatan adat dimana berupa tahapan menerima tamu dengan tarian sokapapak, mengingat kegiatan ritual adat merupakan aktivitas interaksi antar sesama warga masyarakat. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data, observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian adalah pemerintah desa dan tamu yang datang berkunjung di desa tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui upaya pelestarian upacara ritual Huler Wair (penerima tamu), sehingga dapat meningkatkan daya tarik generasi penerus untuk melestarikan budaya. Pentingnya ritual ini dilestarikan karena tanda keselamatan. Huler Wair memiliki dua makna yaitu Huler dan Wair, dimana Huler memberikan kesejukan, kesegaran, dan kedamaian dan wair sebuah nadih kehidupan. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa nilai-nilai ritual Huler Wair di Desa Nenbura saat ini sudah perlahan terkikis seiring perkembangan jaman. Generasi sekarang lebih mudah melihat tren budaya luar sehingga menghiraukan budaya asal usulnya, seperti yang terjadi di masyarakat di DesaNenbura
Downloads
Abstract
Huler wair merupakan salah satu ritual yang selalu hadir dalam setiap pelaksanaan kegiatan adat dimana berupa tahapan menerima tamu dengan tarian sokapapak, mengingat kegiatan ritual adat merupakan aktivitas interaksi antar sesama warga masyarakat. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data, observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian adalah pemerintah desa dan tamu yang datang berkunjung di desa tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui upaya pelestarian upacara ritual Huler Wair (penerima tamu), sehingga dapat meningkatkan daya tarik generasi penerus untuk melestarikan budaya. Pentingnya ritual ini dilestarikan karena tanda keselamatan. Huler Wair memiliki dua makna yaitu Huler dan Wair, dimana Huler memberikan kesejukan, kesegaran, dan kedamaian dan wair sebuah nadih kehidupan. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa nilai-nilai ritual Huler Wair di Desa Nenbura saat ini sudah perlahan terkikis seiring perkembangan jaman. Generasi sekarang lebih mudah melihat tren budaya luar sehingga menghiraukan budaya asal usulnya, seperti yang terjadi di masyarakat di DesaNenbura
References
Handayani, M. (2016). Peran Eva Dwiana Dalam Pemasaran Politik Pada Pencalonan Herman Hasan Nusi Sebagai Walikota Bandar Lampung Periode 2015-2020 (Doctoral dissertation, Universitas Lampung).
Simatupang, M. N. (2016). Proses Penyematan Ulos (Mangulosi) dalam Pernikahan Adat Suku Batak Toba”(Studi Kasus Mangulosi Dalam Perspektif Interaksi Simbolik pada Pernikahan Batak Toba di Gorga Mangampu Tua-Medan) (Doctoral dissertation, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa).
Prastiyo, E. B. (2018). Pergeseran Norma Sosial Pada Remaja: Studi Pada remaja di Kota Tanjungpinang. Jurnal Sosiologi Reflektif, 12(2), 381-394.
Tumanggor, R., Ridlo, K., & H Nurochim, M. M. (2017). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Kencana.
Adhitya, F. (2016). Pelestarian Tradisi Upacara Adat Maras Taun Terhadap Nilai-Nilai Karakter Bangsa pada Masyarakat Desa Sukamandi Kecamatan Damar Kabupaten Belitung Timur Provinsi Bangka Belitung (Study Deskriptif di Desa Sukamandi) (Doctoral dissertation, FKIP UNPAS).
Panjaitan, A. (2016). Nilai Pendidikan Moral Dalam Tortor Mangalehen Goar Pada Masyarakat Mandailing Di Kabupaten Labuhan Batu (Doctoral dissertation, UNIMED).
Sa'adah, A. (2019). Pola Komunikasi Spiritual Dalam Praktik Sujud Aliran Kepercayaan Sumarah (Pendekatan Fenomenologi Paguyuban Sumarah Di Kabupaten Ponorogo) (Doctoral dissertation, IAIN PONOROGO).
Walidin, W., & Idris, S. (2015). Metodologi Penelitian Kualitatif & Grounded Theory.
Taufiqurahman, T. (2017). Pendidikan Keluarga Terhadap Perilaku Sinkritisme Islam (Kasus Pendidikan Keluarga di Tanah Bumbu). Mu'adalah; Jurnal Studi Gender dan Anak, 4(1).