ANALISIS KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DI KABUPATEN SITUBONDO
Abstract
Kebijakan otonomi telah mengarahkan kebijakan pembangunan Kabupaten Situbondo untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan potensi di sektor perdagangan dan jasa. Kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah untuk meningkatkan kontribusi sektor perdagangan adalah meningkatkan aktivitas pasar tradisional. Program khusus untuk pengembangan pasar tradisional, yaitu revitalisasi pasar tradisional Pasar Panji, Pasar Ardirejo, Pasar Panarukan dan Pasar Sumberkolak, tetapi program itu hanya menimbulkan kontroversi dengan para pebalap yang dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan tempat penjualan. Penelitian ini menggunakan tiga analisis. Analisis pemangku kepentingan dilakukan untuk menentukan tingkat keterlibatan, minat, dan pengaruh semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam kebijakan pengembangan pasar tradisional. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui penyebab kegagalan kebijakan, apakah proses persiapannya tidak tepat atau implementasinya tidak berjalan dengan baik. Analisis PHA digunakan untuk merumuskan strategi pengembangan hak pasar tradisional di Kabupaten Situbondo sehingga dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Daerah.
Downloads
Abstract
Kebijakan otonomi telah mengarahkan kebijakan pembangunan Kabupaten Situbondo untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan potensi di sektor perdagangan dan jasa. Kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah untuk meningkatkan kontribusi sektor perdagangan adalah meningkatkan aktivitas pasar tradisional. Program khusus untuk pengembangan pasar tradisional, yaitu revitalisasi pasar tradisional Pasar Panji, Pasar Ardirejo, Pasar Panarukan dan Pasar Sumberkolak, tetapi program itu hanya menimbulkan kontroversi dengan para pebalap yang dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan tempat penjualan. Penelitian ini menggunakan tiga analisis. Analisis pemangku kepentingan dilakukan untuk menentukan tingkat keterlibatan, minat, dan pengaruh semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam kebijakan pengembangan pasar tradisional. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui penyebab kegagalan kebijakan, apakah proses persiapannya tidak tepat atau implementasinya tidak berjalan dengan baik. Analisis PHA digunakan untuk merumuskan strategi pengembangan hak pasar tradisional di Kabupaten Situbondo sehingga dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Daerah.
References
DFID. 2006. Manajemen Daur Proyek dan Penggunaan Kerangka Kerja Logis. http://www.deliveri.org [30 Agustus 2007].
Dunn, William N. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Penerjemah: Samodra Wibawa. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Dwijowijot, Riant Nugroho. 2003. Kebijakan Publik; Formulasi, Implementasi dan Evaluasi. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Ismawan, B. 2003. Peran Lembaga Keuangan Mikro dalam Otonomi Daerah. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Fakultas Ekonomi. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Istiningtiyas, A. Diyah. Analisis Kebijakan Dan Strategi Pengembangan Pasar radisional Di Kota Bogor. Skripsi. Program Studi Ekonomi Pertanian Dan Sumberdaya. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Kartini, Rini. 2002. Dampak Perpindahan Lokasi Pasar Induk terhadap Sistem Pemasaran Sayur Mayur di Kota Bogor. Skripsi. Program Sarjana. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Lamadlauw, Meidina Trijadi. 2006. Strategi Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah Agroindustri di Kabupaten Bogor. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Mishra, Satish C. 2005. Pembuatan Kebijakan Demokratis dalam Konteks yang Berubah. United Nations Support Facility for Indonesian Recovery. Jakarta.
Rahayu, Sri. 2005. Analisis Penentuan Lokasi Optimal Pasar Tradisional sebagai Pusat Perdagangan di Kota Bekasi dalam Pengembangan Wilayah. Skripsi. Program Sarjana. Program Studi Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Rangkuti, Khairunnisa. 2005. Analisis Pengembangan Pasar Tradisional dan Dampaknya Terhadap Pembangunan Wilayah (Studi Kasus Pasar Tradisional di Kota Medan). Tesis. Program Pasca Sarjana. Program Studi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan. Universitas Sumatera Utara.
Saaty, Thomas L. 1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin. Penerjemah: Liana Setiono. PT. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta.
Safitri, Benny. Analisis Respon Stakeholders terhadap Kebijakan Perluasan Kawasan di Taman Nasional Gunung Halimun – Salak (Studi Kasus Kabupaten Lebak, Provinsi Banten). Skripsi. Program Sarjana. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Schmeer, Kammi. 2007. Stakeholder Analysis at a Glance. www.lachsr.org [7 Januari 2008].
Tandiyar, Alan. 2002. Kajian Perkembangan Pasar Tanah Baru Sebagai Acuan Bagi Pembangunan Pasar Tradisional Baru di Kota Bogor. Tesis. Magister Teknik Pembangunan Kota. Universitas Diponegoro. Semarang.
Untoro, Fathoni. 2006. Evaluasi Pelaksanaan Kesepakatan Konservasi Desa (KKD) dalam Kerinci Seblat-Integrated Conservation and Development
........2001. No.49. Salinan Peraturan Daerah Tetang Retribusi Pasar.. Situbondo: Kabupaten Situbondo. Dinas Pendapatan Daerah
…....2007. No.112. Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern. Jakarta: Peraturan Presiden Republik Indonesia.
........2008.No.53/M-DAG/PER/12. Pedoman Penataan Dan Pembinaan Pasar Tradisional Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern.Jakarta: Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia