Inventarisasi Sarang Semut (Myrmecodia Pendans) di Kawasan Hutan Lindung Kampung Wendi Distrik Sawiat Kabupaten Sorong Selatan
Abstract
Sarang semut sebagai salah satu Hasil Hutan Bukan Kayu yang biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat kampung Wendi, sampai saat ini belum diketahui secara pasti ketersediaannya. Oleh karena itu perlu dilakukan inventarisasi guna memberikan informasi tentang jenis tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi jumlah sarang semut (Myrmecodia pendans), mengetahui jenis pohon inang dan zonasi tempat tumbuh sarang semut di hutan lindung Kampung Wendi Distrik Sawiat Kabupaten Sorong Selatan. Untuk mendapatkan data tentang jumlah sarang semut (Myrmecodia pendans) pada lokasi penelitian maka dibuat 10 jalur pengamatan dengan masing-masing jalur terdiri dari 5 petak ukur yang masing-masing berukuran 20m x 20m. Khusus untuk zonasi tempat tumbuh, pengamatan dilakukan berdasarkan keberadaan sarang semut pada zonasi di setiap pohon inang yang penentuannya menggunakan kaidah zonasi Johansson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Myrmecodia pendans ditemukan pada 15 plot pengamatan dengan jumlah 46 individu. Jumlah inang tempat tumbuh sarang semut (Myrmecodia pendans) adalah 34 individu, sedangkan zonasi tempat tumbuh sarang semut (Myrmecodia pendans) berada pada zona I, II dan III dengan ketinggian 3 sampai 9 meter.
Downloads
Abstract
Sarang semut sebagai salah satu Hasil Hutan Bukan Kayu yang biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat kampung Wendi, sampai saat ini belum diketahui secara pasti ketersediaannya. Oleh karena itu perlu dilakukan inventarisasi guna memberikan informasi tentang jenis tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi jumlah sarang semut (Myrmecodia pendans), mengetahui jenis pohon inang dan zonasi tempat tumbuh sarang semut di hutan lindung Kampung Wendi Distrik Sawiat Kabupaten Sorong Selatan. Untuk mendapatkan data tentang jumlah sarang semut (Myrmecodia pendans) pada lokasi penelitian maka dibuat 10 jalur pengamatan dengan masing-masing jalur terdiri dari 5 petak ukur yang masing-masing berukuran 20m x 20m. Khusus untuk zonasi tempat tumbuh, pengamatan dilakukan berdasarkan keberadaan sarang semut pada zonasi di setiap pohon inang yang penentuannya menggunakan kaidah zonasi Johansson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Myrmecodia pendans ditemukan pada 15 plot pengamatan dengan jumlah 46 individu. Jumlah inang tempat tumbuh sarang semut (Myrmecodia pendans) adalah 34 individu, sedangkan zonasi tempat tumbuh sarang semut (Myrmecodia pendans) berada pada zona I, II dan III dengan ketinggian 3 sampai 9 meter.
References
Kesaulija, R., Harsono, Y., & Rijoly, S. (2020). Pemanfaatan Sarang Semut (Myrmecodia sp.) Asal Sasnek – Wendi Kabupaten Sorong Selatan sebagai Teh Sarang Semut. Igya Ser Hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan, 2(1), 25–33. https://doi.org/10.47039/ish.2.2020.25-33
Pattiwael, M., Wattimena, L., & Klagilit, Y. (2022). Pemanfaatan Tumbuhan Sarang Semut (Myrmecodia pendens) Sebagai Obat Tradisional Oleh Masyarakat Kampung Wailen Distrik Salawati Tengah Kabupaten Raja Ampat. Median : Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta, 13(3), 131–137. https://doi.org/10.33506/md.v13i3.1603
Sada, E., Herlina Siburian, R. S., & Panambe Jurusan Kehutanan Universitas Papua, N. (2018). EKOLOGI TEMPAT TUMBUH SARANG SEMUT PADA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG MEJA MANOKWARI The Growth Site Ecology of Sarang semut in Gunung Meja Nature Tourism Park, Manokwari. 14(3).
Siburian, R. H. S., Angrianto, R., & Ullo, Y. (2020). Karakteristik Tempat Tumbuh Myrmecodia Di Distrik Warmare Kabupaten Manokwari. Jurnal Hutan Tropis, 8(1), 66. https://doi.org/10.20527/jht.v8i1.8177
Wabia, E., & Siburian, R. H. S. (2019). Profil Tempat Tumbuh Sarang Semut (Myrmecodia spp.) Di Distrik Manokwari Selatan Papua Barat. EnviroScienteae, 15(1), 91. https://doi.org/10.20527/es.v15i1.6328
