Mengintegrasikan Pembelajaran Sosial dan Emosional Pada Pembelajaran di Sekolah Dasar
Abstract
Pada penyelenggaraan pendidikan tidak hanya berupa transfer pengetahuan saja, akan tetapi pendidikan mencakup pada pengembangan diri peserta didik termasuk dalam sosial serta emosionalnya. Dalam mengembangkan sosial dan emosional peserta didik, diperlukan suatu bentuk pembelajaran yang dapat mengembangkan kepada keterampilan sosial dan emosional peserta didik. Pembelajaran sosial emosional merupakan suatu bentuk pendekatan pembelajaran yang di dalamnya mengajarkan mengenai regulasi diri, monitoring diri, serta kemampuan sosial dalam lingkungan. Sehingga pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara mengintegrasikan pembelajaran sosial dan emosional pada pembelajaran di sekolah dasar. Adapun pada penelitian digunakan metode kualitatif deskriptif dengan prosedur penelitian nya berupa kata-kata tertulis dari berbagai sumber. Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk mengintegrasikan pembelajaran sosial dan emosional pada pembelajaran di sekolah dasar misalnya dalam bidang bahasa dan ilmu sosial dapat digunakan model pembelajaran yang inovatif dan berbasis masalah serta menggunakan strategi yang menarik dapat berupa storytelling, analisis buku cerita, dan praktik meregulasi emosi.
Downloads
Abstract
Pada penyelenggaraan pendidikan tidak hanya berupa transfer pengetahuan saja, akan tetapi pendidikan mencakup pada pengembangan diri peserta didik termasuk dalam sosial serta emosionalnya. Dalam mengembangkan sosial dan emosional peserta didik, diperlukan suatu bentuk pembelajaran yang dapat mengembangkan kepada keterampilan sosial dan emosional peserta didik. Pembelajaran sosial emosional merupakan suatu bentuk pendekatan pembelajaran yang di dalamnya mengajarkan mengenai regulasi diri, monitoring diri, serta kemampuan sosial dalam lingkungan. Sehingga pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara mengintegrasikan pembelajaran sosial dan emosional pada pembelajaran di sekolah dasar. Adapun pada penelitian digunakan metode kualitatif deskriptif dengan prosedur penelitian nya berupa kata-kata tertulis dari berbagai sumber. Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk mengintegrasikan pembelajaran sosial dan emosional pada pembelajaran di sekolah dasar misalnya dalam bidang bahasa dan ilmu sosial dapat digunakan model pembelajaran yang inovatif dan berbasis masalah serta menggunakan strategi yang menarik dapat berupa storytelling, analisis buku cerita, dan praktik meregulasi emosi.
References
Azizah, A. A. M., & Maemonah. (2022). Penerapan Think Pair Share pada pembelajaran tematik : Analisis perkembangan sosial emosional siswa usia dasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, IX(1), 31–44. https://doi.org/10.30659/pendas.9.1.31-44
Gonser, S. (2022). Developing Emotional Literacy Across the Grade Levels. Jing Jing Tsong.
Harper, L. J. (2016). Using Picture Books to Promote Social-Emotional Literacy. Preschool Through Primary Grades, 71, 80–86.
Helaluddin, & Alamsyah. (2019). Kajian Konseptual Tentang Social-Emotional Learning (SEL) dalam Pembelajaran Bahasa. Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan, 11(1), 1–16.
Kusumawati, E., & Ambarsari, R. Y. (2021). Implementasi Permainan Tradisional untuk Mengontrol Sosial Emosional Selama Proses Pembelajaran Daring Pada Anak Usia Sekolah Dasar. BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 524–529. https://doi.org/10.31949/jb.v2i2.923
Nazir. (2013). Metode Penelitian.
Purnamasari, N. I., Isnaini, Z. P., & Azis, A. (2022). Implementasi Pembelajaran Sosial Emosional pada Masa Pembelajaran Jarak Jauh. Journal of Early Childhood Education Studies, 2, 192–231.
Widiastuti, S. (2022). Pembelajaran Sosial Emosional Dalam Domain Pendidikan : Implementasi Dan Asesmen. JUPE: Jurnal Pendidikan Mandala, 7(4), 964–972.
Yuliandri, B. S., & Wijaya, H. E. (2021). Social Emotional Learning ( SEL ) to Reduce Student Academic Stress during the COVID-19 Pandemic : Social Emotional Learning ( SEL ) untuk Mengurangi Stres Akademik Siswa di Masa Pandemi COVID-19. Proceding of Inter-Islamic University Conference on Psychology, 1(1), 1–8.