STUDI BIOPELET SEBAGAI ENERGI TERBARUKAN MENGGUNAKAN BIJI KESAMBI SEBAGAI BAHAN BAKU
Abstract
Kebutuhan energi yang masih ditopang oleh energi fosil menimbulkan efek ketergantungan pada sumber daya fosil. Energi fosil yang tidak tidak dapat diperbarui menjadi sebuah permasalahan yang terhadap konsumsi energi. Hal ini dikarenakan keberadaan energi fosil bersifat sementara. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah memulai penggunaan energi alternatif. Salah satu energi alternatif yang dapat mengganti energi fosil adalah biopelet. Biopelet dapat diperoleh dari sumber hayati. Jika ditinjau dari kekayaan alam di Indonesia maka Indonesia kaya terhadap sumber keanekaragaman hayati. Penelitian ini dilakukan dengan cara memproduksi biopelet dari biji buah kesambi. Biji buah kesambi merupakan tanaman yang tidak tergolong bahan pangan sehingga cocok digunakan sebagai bahan baku sumber energi terbarukan. Biji buah kesambi diproduksi menjadi biopelet dan diuji karakteristiknya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai kalor rata-rata biopelet dari biji biji buah kesambi sebesar 5.520,22 kal/gram, kadar air sebesar 10,39%, kadar abu sebesar 0,318%.
Downloads
Abstract
Kebutuhan energi yang masih ditopang oleh energi fosil menimbulkan efek ketergantungan pada sumber daya fosil. Energi fosil yang tidak tidak dapat diperbarui menjadi sebuah permasalahan yang terhadap konsumsi energi. Hal ini dikarenakan keberadaan energi fosil bersifat sementara. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah memulai penggunaan energi alternatif. Salah satu energi alternatif yang dapat mengganti energi fosil adalah biopelet. Biopelet dapat diperoleh dari sumber hayati. Jika ditinjau dari kekayaan alam di Indonesia maka Indonesia kaya terhadap sumber keanekaragaman hayati. Penelitian ini dilakukan dengan cara memproduksi biopelet dari biji buah kesambi. Biji buah kesambi merupakan tanaman yang tidak tergolong bahan pangan sehingga cocok digunakan sebagai bahan baku sumber energi terbarukan. Biji buah kesambi diproduksi menjadi biopelet dan diuji karakteristiknya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai kalor rata-rata biopelet dari biji biji buah kesambi sebesar 5.520,22 kal/gram, kadar air sebesar 10,39%, kadar abu sebesar 0,318%.
References
Hidayati, B., & Sumarna, H. (2019). Prototipe Pengering Bahan Baku Dan Produk Biopelet Ditinjau Dari Energi H2O Yang Teruapkan Ke Udara. Jurnal PETRA |, 6(2), 29–33.
Lamanda, D., Setyawati, D., Nurhaida, Diba, F., & Roslinda, E. (2015). Karakteristik Biopellet Berdasarkan Komposisi Serbuk Batang Kelapa Sawit dan Arang Kayu Laban dengan Jenis Perekat Sebagai Bahan Bakar Alternatif Terbarukan. Jurnal Hutan Lestari, 3(2), 313–321.
Latumakulita, G., Tukan, G. D., & Oeleu, M. J. (2023). Uji Karakteristik Minyak Biji Kesambi (Schleichera Oleosa) Asal Noemuti Ttu Sebagai Bahan Bakar Alternatif. 1, 95–118.
Mawardi, I. (2020). Peningkatan Karakteristik Biopellet Kayu Kelapa Sawit Sebagai Sumber Energi Alternatif. Prosiding Seminar Nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe, 3(1), 230.
Mustamu, S., Hermawan, D., & Pari, G. (2018). Karakteristik Biopelet Dari Limbah Padat Kayu Putih Dan Gondorukem. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 36(3), 191–204. https://doi.org/10.20886/jphh.2018.36.3.191-204
Oktavia, Dewi Alia, S. P. A. A. (2019). Aplikasi Asap Cair Tempurung Kelapa Terhadap Uji Organoleptik Ikan Segar Sebagai Pengawet Alami.". Aplikasi Asap Cair Tempurung Kelapa Terhadap Uji Organoleptik Ikan Segar Sebagai Pengawet Alami.", III(1), 19-27. https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/teknik/article/view/2073
Prasetiyo, D. H. T., Muhammad, A., Baihaqi, M. A., Abdillah, H., & Supraptiningsih, L. K. (2022). Pengaruh Nilai Ron Pada Bahan Bakar Jenis Bensin Terhadap Emisi Gas Buang. CERMIN: Jurnal Penelitian, 6(2), 561. https://doi.org/10.36841/cermin_unars.v6i2.2446
Pujirahayu, N., Hardianto, F., Mando, L. O. A. S., Uslinawaty, Z., Rosmarlinasiah, R., & Basruddin, B. (2022). Karakteristik Sarang dan Tumbuhan Sumber Getah Propolis Lebah Tak Bersengat (Stingless Bee) Dari Buton Utara (Nest Characteristics and Plant Sources of Stingless Bees Propolis from North Buton). Jurnal Penelitian Kehutanan, 16(1), 69–79.
Radhiana, Yana, S., Muzailin, Zainuddin, Susanti, Kasmaniar, & Hanum, F. (2023). Strategi Keberlanjutan Pembangunan Energi Terbarukan Jangka Panjang Indonesia: Kasus Biomassa Energi Terbarukan di Sektor Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Indonesia. Serambi Engineering, 8(1), 4978–4990.
Sarifudin, K. (2022). Penggunaan Karbon Aktif Kayu Kesambi (Schleicera oleosa MERR) dalam Pengolahan Air Sadah. Haumeni Journal of Education, 2(1), 197–207. http://ejurnal.undana.ac.id/index.php/haumeni/article/view/7555%0Ahttp://ejurnal.undana.ac.id/index.php/haumeni/article/download/7555/3888
Setyono, A. E., & Kiono, B. F. T. (2021). Dari Energi Fosil Menuju Energi Terbarukan: Potret Kondisi Minyak dan Gas Bumi Indonesia Tahun 2020 – 2050. Jurnal Energi Baru Dan Terbarukan, 2(3), 154–162. https://doi.org/10.14710/jebt.2021.11157
Ulfa, D., Lusyiani, L., & A.R. Thamrin, G. (2021). Kualitas Biopellet Limbah Sekam Padi (Oryza Sativa) Sebagai Salah Satu Solusi Dalam Menghadapi Krisis Energi. Jurnal Hutan Tropis, 9(2), 412. https://doi.org/10.20527/jht.v9i2.11293
Wahyullah, Putra, O. D., & Ismail. (2018). Pemanfaatan Biomassa Tumbuhan Menjadi Biopellet sebagai Alternatif Energi Terbarukan. Hasanuddin Student Journal, 2(1), 180–188.
Yansen, A., Indra Satya, D., Deutmar Londo Doaly, T., Marulitua Situmorang, D., & STIE Bhakti Pembangunan, D. (2021). Limbah Ampas Kopi Sebagai Alternatif Bahan Bakar Industri Untuk Menggantikan Penggunaan Batubara. 1, 68–81.
Zikri, A., Erlinawati, & Rusnadi, I. (2015). Prototipe Alat Pengering Biomassa Tipe Rotari ( Uji Kinerja Rotary Dryer Berdasarkan Efisiensi Termal Pengeringan. 21(2), 50–58.