KERAGAAN PERMINTAAN PANGAN HEWANI BERDASARKAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA JAWA TIMUR DI MASA PANDEMI COVID-19
Abstract
Perilaku terkait konsumsi pangan rumah tangga khususnya pangan hewani sangat erat hubungannya dengan sosial ekonomi masyarakat. Tujuan daripada penelitian adalah memberikan rekomendasi kepada pemerintah terkait kebijakan dalam menentukan pemilihan komoditas pangan hewani yang akan dikembangkan guna memenuhi kebutuhan pangan hewani sesuai dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat, khususnya pendapatannya dan menganalisis terkait elastisitas permintaan untuk pangan hewani Jawa Timur menurut kelas pendapatan di masa pandemi Covid-19. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder rumah tangga dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) di Jawa Timur. Hasil penelitian memberikan informasi bahwa keragaan konsumsi pangan hewani yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Jawa Timur pada kelas tertinggi, menengah, dan rendah adalah ikan segar. Kemudian peringkat konsumsi tertinggi 2 ada di komoditas peternakan pada jenis telur dan ayam kampung. Konsumsi protein hewani masyarakat Jawa Timur terendah adalah dari daging sapi sebesar 0,14 gr/kapita/hari. Pola konsumsi protein hewani masyarakat Jawa Timur cenderung sama antar kelas pendapatan maupun antara perdesaan dan perkotaan.
Downloads
Abstract
Perilaku terkait konsumsi pangan rumah tangga khususnya pangan hewani sangat erat hubungannya dengan sosial ekonomi masyarakat. Tujuan daripada penelitian adalah memberikan rekomendasi kepada pemerintah terkait kebijakan dalam menentukan pemilihan komoditas pangan hewani yang akan dikembangkan guna memenuhi kebutuhan pangan hewani sesuai dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat, khususnya pendapatannya dan menganalisis terkait elastisitas permintaan untuk pangan hewani Jawa Timur menurut kelas pendapatan di masa pandemi Covid-19. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder rumah tangga dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) di Jawa Timur. Hasil penelitian memberikan informasi bahwa keragaan konsumsi pangan hewani yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Jawa Timur pada kelas tertinggi, menengah, dan rendah adalah ikan segar. Kemudian peringkat konsumsi tertinggi 2 ada di komoditas peternakan pada jenis telur dan ayam kampung. Konsumsi protein hewani masyarakat Jawa Timur terendah adalah dari daging sapi sebesar 0,14 gr/kapita/hari. Pola konsumsi protein hewani masyarakat Jawa Timur cenderung sama antar kelas pendapatan maupun antara perdesaan dan perkotaan.
References
Deaton, A. S., & Muellbauer, J. (1980). An Almost Ideal Demand System. American Economic Review, 70(3), 312–326. https://ideas.repec.org/a/aea/aecrev/v70y1980i3p312-26.html
Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2022). Laporan Kinerja Ditjen PDSPKP tahun 2021.
Ermansyah, L., Daryanto, A., & Syaukat, Y. (2020). Pola Permintaan Pangan Hewani di Indonesia. Jurnal Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis, 4(1), 176–190. https://doi.org/10.21776/UB.JEPA.2020.004.01.16
Hariyadi, P. (2011). Importance and Role Of Protein In The Indonesia Daily Diet. Presented at “Whey Protein Health and Fitness Seminar. http://www.seafast. ipb.ac.id /publication/ presentation/ USDEC-Protein-Whey-Jakarta2011-handouts.pdf.
Husnayaen, Y., Cahrial, E., Nuryaman, H., & Sumarsih, E. (2021). Pola pemenuhan kebutuhan konsumsi pangan hewani Dari jenis ikan di indonesia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh, 8(3), 923–935. https://doi.org/10.25157/JIMAG.V8I3.6200
Kostakis, I. (2014). The determinants of Households Food Consumption in Greece. International Journal of Food and Agricultural Economics, 2(2), 17–28.
Maulana, C. R., Anindita, R., & Toiba, H. (2023). Analisis Permintaan Pangan Hewani Di Provinsi Jawa Timur. Jurnal Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis, 7(2), 721–731. https://doi.org/10.21776/UB.JEPA.2023.007.02.24
Nicholson, W., & Snyder, C. (2008). Microeconomic theory : basic principles and extensions (10th ed.). Thomson/South-Western, Mason, Ohio.
Nur, Y., Nuryati, Y., Resnia, R., & Santoso, AS. (2012). Analisis Faktor dan Proyeksi Konsumsi Pangan Nasional: Kasus Pada Komoditas: Beras, Kedelai dan Daging Sapi. Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, 6(1), 37–52.
Suryana, A. (2014). Ketahanan Pangan dan Perbaikan Gizi Masyrakat Berbasis Kemandirian dan Kearifan Lokal: Dari Perspektif Undang-undang Pangan Baru. Widyakarya Pangan dan Gizi X. Jakarta (ID). LIPI Press.
Suryanty, M., & Reswita, R. (2016). Analisis Konsumsi Pangan Berbasis Protein Hewani Di Kabupaten Lebong: Pendekatan Model Aids (Almost Ideal Demand System). Jurnal AGRISEP: Kajian Masalah Sosial Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis, 15(1 SE-ARTICLE 15), 101–110. https://doi.org/10.31186/jagrisep.15.1.101-110
Susanti, EA. (2014). Analisis Permintaan Pangan Hewani Rumah Tangga Di Provinsi Jawa Barat. Bogor: Sekolah Pascasarjana IPB.
Ugwumba, C., & Effiong, JAL. (2013). Analysis of Household Demand for Beef in Owerri Metropolis of Imo State, Nigeria. Journal of Chemical, Biological and Physical Sciences., 3(2), 1201–1205.
Virgantari, F. (2015). Model Quadratic Almost Ideal Demand System Permintaan Pangan Hewani di Indonesia.
Winda, A. (2016). Pola Konsumsi Daging Ayam Broiler Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Dan Pendapatan Kelompok Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Students E-Journal, 5(2). http://jurnal.unpad.ac.id/ejournal/article/view/8494