PERSIAPAN GURU SD UNTUK MENERAPKAN KURIKULUM MERDEKA TAHUN 2022: SEBUAH STUDI FENOMENOLOGI
Abstract
Perkembangan dan kemajuan teknologi mengisyaratkan perlu diperbaikinya kurikulum di sekolah. Di Indonesia, tahun 2022 akan diterapkan kurikulum baru yang dinamai dengan kurikulum Merdeka. Pada kurikulum ini, difasilitasi pembelajaran yang melatihkan kemampuan siswa sesuai kebutuhannya atau yang dikelan dengan pembelajaran berdiferensiasi. Penelitian ini bertujuan untuk memotret/menganalisis kesiapan guru dalam mengujicoba/mengimplementasikan kurikulum merdeka. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis fenomenologi. Partisipan penelitian ini diwakili oleh guru SD dari wilayah Indonesia Bagian Barat, Tengah dan Timur Indonesia. Data dikumpulkan melalui angket dengan bantuan google form yang dilanjutkan dengan wawancara untuk partisipan yang terpilih. Teknik Analisis data dilakukan secara kualitatif bodgan dan bliken dengan tiga langkah,yaitu: reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Temuan menunjukan pemahaman guru berkaitan dengan kurikulum merdeka sebagai kurikulum yang didesain lebih focus dan fleksibel sesuai dengan pontensi siswa menyesuaikan dengan kondisi satuan Pendidikan. Sedikit guru yang belum memahami dan mengerti adanya kurikulum merdeka. Persiapan yang dilakukan guru sejauh ini mengenal kurikulum merdeka secara mendalam melalui berbagai media serta mengikuti sosialisasi secara luring maupun daring. Hambatan yang dihadapi oleh guru dalam mempersiapkan penerapan kurikulum merdeka adalah kurangnya perangkat pendukung, motivasi dan kompetensi diri guru serta dukungan dari ekosistem sekolah. Ekosistem sekolah secara bergotong royong dengan adil bersama-sama mempersiapkan segala sesuatunya sesuai dengan tugas dan peranya masing masing mempersiapkan penerapan kurikulum merdeka.
Downloads
Abstract
Perkembangan dan kemajuan teknologi mengisyaratkan perlu diperbaikinya kurikulum di sekolah. Di Indonesia, tahun 2022 akan diterapkan kurikulum baru yang dinamai dengan kurikulum Merdeka. Pada kurikulum ini, difasilitasi pembelajaran yang melatihkan kemampuan siswa sesuai kebutuhannya atau yang dikelan dengan pembelajaran berdiferensiasi. Penelitian ini bertujuan untuk memotret/menganalisis kesiapan guru dalam mengujicoba/mengimplementasikan kurikulum merdeka. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis fenomenologi. Partisipan penelitian ini diwakili oleh guru SD dari wilayah Indonesia Bagian Barat, Tengah dan Timur Indonesia. Data dikumpulkan melalui angket dengan bantuan google form yang dilanjutkan dengan wawancara untuk partisipan yang terpilih. Teknik Analisis data dilakukan secara kualitatif bodgan dan bliken dengan tiga langkah,yaitu: reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Temuan menunjukan pemahaman guru berkaitan dengan kurikulum merdeka sebagai kurikulum yang didesain lebih focus dan fleksibel sesuai dengan pontensi siswa menyesuaikan dengan kondisi satuan Pendidikan. Sedikit guru yang belum memahami dan mengerti adanya kurikulum merdeka. Persiapan yang dilakukan guru sejauh ini mengenal kurikulum merdeka secara mendalam melalui berbagai media serta mengikuti sosialisasi secara luring maupun daring. Hambatan yang dihadapi oleh guru dalam mempersiapkan penerapan kurikulum merdeka adalah kurangnya perangkat pendukung, motivasi dan kompetensi diri guru serta dukungan dari ekosistem sekolah. Ekosistem sekolah secara bergotong royong dengan adil bersama-sama mempersiapkan segala sesuatunya sesuai dengan tugas dan peranya masing masing mempersiapkan penerapan kurikulum merdeka.
References
Ahmad, S. (2014). Problematika Kurikulum 2013 dan Kepemimpinan Instruksional Kepala Sekolah. Jurnal Pencerahan, 8(2012), 98–108.
Ball, D. L., & Cohen, D. K. (1996). of What Is-or Instructional Reform ? Educational Research, 25(9), 6–8.
Carter, M. Z., Armenakis, A. A., Feild, H. S., & Mossholder, K. W. (2012). Transformational leadership, relationship quality, and employee performance during continuous incremental organizational change. Journal of Organizational Behavior, 34(7), 942–958.
Cummings, S., Bridgman, T., & Brown, K. G. (2016). Unfreezing change as three steps: Rethinking Kurt Lewin’s legacy for change management. Human Relations, 69(1), 33–60. https://doi.org/10.1177/0018726715577707
Drake, C., & Sherin, M. G. (2006). Practicing change: Curriculum adaptation and teacher narrative in the context of mathematics education reform. Curriculum Inquiry, 36(2), 153–187. https://doi.org/10.1111/j.1467-873X.2006.00351.x
Faupel, S., & Süß, S. (2019). The Effect of Transformational Leadership on Employees During Organizational Change–An Empirical Analysis. Journal of Change Management, 19(3), 145–166. https://doi.org/10.1080/14697017.2018.1447006
Fedor, D. B., Caldwell, S., & Herold, D. M. (2006). The effects of organizational changes on employee commitment. Personnel Psychology, 59(1), 1–29. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/pdf/10.1111/j.1744-6570.2006.00852.x
Fullan, M. (2007). The New Meaning of Educational Change (4th ed.). Teacher Collage.
Georgalis, J., Samaratunge, R., Kimberley, N., & Lu, Y. (2015). Change process characteristics and resistance to organisational change: The role of employee perceptions of justice. Australian Journal of Management, 40(1), 89–113. https://doi.org/10.1177/0312896214526212
Herold, D. M., Fedor, D. B., Caldwell, S., & Liu, Y. (2008). The Effects of Transformational and Change Leadership on Employees’ Commitment to a Change: A Multilevel Study. Journal of Applied Psychology, 93(2), 346–357. https://doi.org/10.1037/0021-9010.93.2.346
Herscovitch, L., & Meyer, J. P. (2002). Commitment to organizational change: Extension of a three-component model. Journal of Applied Psychology, 87(3), 474–487. https://doi.org/10.1037/0021-9010.87.3.474
Jaelani, & Retnawati, H. (2016). The Challenges of Junior High School Mathematics Teachers in Implementing the Problem-Based Learning for Improving the Higher-Order thinking Skills The academic Motivation Levels in Turkish Middle Schools Ümit MORSÜNBÜL The Relations between Personal Grow. The Online Journal of Counseling and Education, 5(3), 1–13.
Juliboni, M. C., & Garibaldi de Hilal, A. V. (2018). Organizational change in a scenario of political upheaval and economic crisis: a Brazilian case. Management Research Review, 41(10), 1118–1136. https://doi.org/10.1108/MRR-01-2017-0003
Kementerian Keuangan. (2021). Usaha meningkatkan kualitas pendidikan melalui mandatory spending anggaran pendidikan. Kementerian Keuangan. https://anggaran.kemenkeu.go.id/in/post/usaha-meningkatkan-kualitas-pendidikanmelalui-mandatory-spending-anggaranpendidikan-
Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan PP No. 4 Tahun 2022., (2022). https://banpaudpnf.kemdikbud.go.id/upload/download-center/PP No 4 Tahun 2022_1649770131.pdf
Maharani, E. (2014). Beban kurikulum 2013 terlalu berat. Republika. https://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/14/10/14/ndeg5abeban-kurikulum-2013-terlalu-berat
Moran, J. W., & Brightman, B. K. (2000). Leading organizational change. Journal of Workplace Learning, 12(2), 66–74. https://doi.org/10.1108/13665620010316226
Pritchett, L., & Beatty, A. (2015). Slow down, you’re going too fast: Matching curricula to student skill levels. International Journal of Educational Development, 40(2015), 276–288. https://doi.org/10.1016/j.ijedudev.2014.11.013
Puskurbuk. (2019). Kajian pengembangan dan implementasi kurikulum 2013. Puskurbuk.
Puslitjak. (2020). Risalah kebijakan mengatasi resiko belajar dari rumah. Pusat Penelitian Kebijakan.
https://puslitjakdikbud.kemdikbud.go.id/front_2021/produk/risalah_kebijakan/detail/313437/mengatasi-risiko-belajar-darirumah
Retnawati, H. (2017). Learning trajectory of item response theory course using multiple softwares. Olympiads in Informatics, 11, 123–142. https://doi.org/10.15388/ioi.2017.10
Retnawati, H., Hadi, S., & Nugraha, A. C. (2016). Vocational high school teachers’ difficulties in implementing the assessment in curriculum 2013 in Yogyakarta Province of Indonesia. International Journal of Instruction, 9(1), 33–48. https://doi.org/10.12973/iji.2016.914a
Retnawati, H., Hadi, S., Nugraha, A. C., Arlinwibowo, J., Sulistyaningsih, E., Djidu, H., Apino, E., & Iryanti, H. D. (2017). Implementing the computer-based national examination in Indonesian schools: The challenges and strategies. Problems of Education in the 21st Century, 75(6), 612–633. https://doi.org/10.33225/pec/17.75.612
Retnawati, H., Munadi, S., Arlinwibowo, J., Wulandari, N. F., & Sulistyaningsih, E. (2017). Teachers’ difficulties in implementing thematic teaching and learning in elementary schools. New Educational Review, 48(2), 201–212. https://doi.org/10.15804/tner.2017.48.2.16
Telaumbanua, Y. (2014). Analysis Permasalahan Implementasi Kurikulum 2013. Journal Polingua, 3(1), 83–105.