UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK LOKOMOTOR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL “ENGKLEK” PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI KB. MNU. 10 TAMAN PINTAR GRENGGENG TAHUN PELARAN 2021/2022
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat permainan "engklek" dalam meningkatkan keterampilan lokomotorik siswa. Metode yang digunakan adalah Penelitian tindakan kelas secara kolaboratif yaitu adanya kerjasama antara guru dan peneliti. Selanjutnya, metode pengumpulan data pada penelitian ini yaitu observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada kelompok A di KB KB MNU 10 Taman Pintar Grenggeng selama dua Siklus, dapat disimpulkan bahwa keterampilan motorik kasar dapat ditingkatkan melalui permainan tradisional engklek. Peningkatan keterampilan gerak lokomotor anak dapat ditunjukkan dari data keterampilan gerak lokomotor pada kondisi awal kriteria berkembang sesuai harapan (BSH) dan berkembang sangat baik (BSB) mencapai 43,33% ( 13 anak), pada Siklus Awal meningkat menjadi 50,83% (15 anak) dan pada Siklus Akhir meningkat menjadi 85,34% (26 anak).
Downloads
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat permainan "engklek" dalam meningkatkan keterampilan lokomotorik siswa. Metode yang digunakan adalah Penelitian tindakan kelas secara kolaboratif yaitu adanya kerjasama antara guru dan peneliti. Selanjutnya, metode pengumpulan data pada penelitian ini yaitu observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada kelompok A di KB KB MNU 10 Taman Pintar Grenggeng selama dua Siklus, dapat disimpulkan bahwa keterampilan motorik kasar dapat ditingkatkan melalui permainan tradisional engklek. Peningkatan keterampilan gerak lokomotor anak dapat ditunjukkan dari data keterampilan gerak lokomotor pada kondisi awal kriteria berkembang sesuai harapan (BSH) dan berkembang sangat baik (BSB) mencapai 43,33% ( 13 anak), pada Siklus Awal meningkat menjadi 50,83% (15 anak) dan pada Siklus Akhir meningkat menjadi 85,34% (26 anak).
References
Ahmad Salehudin. (2008). Permainan Ingkling. Diakses dari http://melayuonline.com/ind/culture/dig/2260/permainan-ingkling padatanggal 29 Desember 2014 jam 10.15 WIB.
Anas Sudijono. (2010). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Bety, Janie J. (2014). Observasi Perkembangan Anak Usia Dini. (Alih Bahasa:Arif Rakhman). Jakarta: Kencana.
Depdiknas, 2009. Permendiknas No. 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:2009
Diana Mutiah. (2012). Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Kecana.
Hanif Yulingga Nanda dan Sugito. (2015). “Membentuk Gerak Dasar pada Siswa Sekolah Dasar Melalui Permainan Tradisional”. Jurnal Sportif Universitas Nusantara PGRI Kediri.
Hurlock, Elizabeth B. (1978). Perkembangan Anak. (Alih Bahasa: Meitasari Tjandrasa dan Muslichah Zakarsih). Jakarta: Erlangga.
Iskandar Beny. (2003). “Pengembangan motorik anak usia pra sekolah“ .Bandung: Departemen Pendidikan Nasional.
Kemmis, S. & Mc. Taggart, R. 1988. The Action Research Planner. Victoria: Deakin University Press.
Samsudin. (2008). Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahrga dan Kesehatan. Jakarta: Prenada Media Group.
Sujiono, Bambang. (2011). “Metode Pengembangan Fisik“. Jakarta: Universitas Terbuka.