KARAKTERISTIK CENDAWAN TERBAWA BENIH PADI ASAL KOTA BENGKULU
Abstract
Cendawan terbawa benih padi adalah cendawan yang dibawa oleh benih padi secara internal maupun eksternal yang berpotensi untuk menyebabkan penyakit tanaman padi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis cendawan patogen tebawa benih padi. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Metode penelitian meliputi pengambilan benih padi, isolasi cendawan terbawa benih pada media PDA (Potato Dextrose Agar), dan identifikasi cendawan secara makroskopis dan mikroskopis. Penelitian ini menggunakan tiga varietas padi yang banyak digunakkan di kota Bengkulu yakni inpari 33, Inpari 36, dan Beras merah. Dari hasil penelitian diperoleh 10 isolat cendawan, jumlah dan jenis dari patogen terbawa benih padi sangat dipengaruhi oleh asal daerah benih padi dan varietas benih padi. Dari 10 isolat cendawan yang didapatkan, ada 8 cendawan yang teridentifikasi yaitu satu Curvularia sp., dua Aspergillus flavus, dua Fusarium sp, dan tiga Penicillium sp serta 2 isolat belum teridentifikasi dengan kode isolat IN33JB dan BMJD
Downloads
Abstract
Cendawan terbawa benih padi adalah cendawan yang dibawa oleh benih padi secara internal maupun eksternal yang berpotensi untuk menyebabkan penyakit tanaman padi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis cendawan patogen tebawa benih padi. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Metode penelitian meliputi pengambilan benih padi, isolasi cendawan terbawa benih pada media PDA (Potato Dextrose Agar), dan identifikasi cendawan secara makroskopis dan mikroskopis. Penelitian ini menggunakan tiga varietas padi yang banyak digunakkan di kota Bengkulu yakni inpari 33, Inpari 36, dan Beras merah. Dari hasil penelitian diperoleh 10 isolat cendawan, jumlah dan jenis dari patogen terbawa benih padi sangat dipengaruhi oleh asal daerah benih padi dan varietas benih padi. Dari 10 isolat cendawan yang didapatkan, ada 8 cendawan yang teridentifikasi yaitu satu Curvularia sp., dua Aspergillus flavus, dua Fusarium sp, dan tiga Penicillium sp serta 2 isolat belum teridentifikasi dengan kode isolat IN33JB dan BMJD
References
Barnett, H. L and B. B. Hunter. 1972. Illustrated Genera of Imperfect Fungi. Third Edition. Buegess Publishing Company.
Hartati, R.H. 2010. Pengujian Kesehatan Benih Impor di Laboratoium Balai Besar Karantina Pertanian Belawan. Balai Besar Karantina Pertanian. Belawan. Diakses tanggal 2 Oktober 2021.
Mardinus. 2003. Patologi Benih dan Jamur Gudang. Andalas Univesity Press. Padang.
Michael R, Anderson, Christina LJ, James CW, Meg AR. 2013. Anesthesia forpatients undergoing orthopedic oncologic surgeries. J Clin Anesth [Internet]. 2010 [cited 2013 November 24]; 22:565-72. Available from: EBSCO.
Nurdin, M. 2003. Inventarisasi Beberapa Mikrooganisme Terbawa Benih Padi yang Berasal Dari Talang Padang Kabupaten Tanggamus, Lampung. Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan Tropika 3(2): 47-50.
Pamekas, T. 2013. Penyakit Pascapanen: Fisiologi, Patologi dan Pengendalian. Pertelon Media, Bengkulu.
Putra, G. W. K., Y. Ramona. dan M. W. Proborini. 2020. Eksplorasi Dan Identifikasi Mikroba Yang Diisolasi dari Rhizosfer Tanaman Stroberi (Fragaria x ananassa Dutch.) Di Kawasan Pancasari Bedugul. Journal of Biological Sciences, 7(2):205-213.
Ramdan, E.P. dan Ummu, K. 2017. IInventarisasi Cendawan Terbawa Benih Padi, Kedelai, dan Cabai , Jurnal Pertanian Presisi, 1 (1), pp. 48-58.
Semangun, H. 2008. Penyakit-Penyakit Tanaman Pangan di Indonesia. Edisi Kedua. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Sobianti, S., Soesanto, L. dan Hadi, S. 2020. Inventarisasi Jamur Patogen Tular-Benih Pada Lima Varietas Padi. Agricultural Journal, 3(1): 1-15.