PROSPEK PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERUPUK SUKUN (STUDI KASUS DI DESA JAMBUIR KECAMATAN GAYAM KABUPATEN SUMENEP)

  • Wiwik Sri Untari Fakultas Pertanian, Universitas Abdurachman Saleh Situbondo
  • Mohammad Jakfar Syadik Balai Penyuluhan Pertanian Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikulutura dan Perkebunan Sumenep

Abstract

Makanan adalah kebutuhan dasar bagi setiap individu. Makanan adalah hasil kerja keras banyak orang dalam suatu sistem yang mencakup kegiatan input, produksi, pengolahan, dan pemasaran bahan makanan (faktor output). Agro-processing produk pertanian adalah bagian dari agroindustri, yang mengolah bahan baku yang bersumber dari tanaman, hewan, dan ikan. Pemrosesan meliputi proses transformasi dan pelestarian melalui perubahan fisik atau kimia, penyimpanan, pengemasan, dan distribusi. Dari definisi ini, dapat dilihat bahwa pelaku agroindustri pengolahan agroindustri adalah petani yang berproduksi bersama konsumen atau pengguna produk agroindustri. Dengan demikian, agroindustri pengolahan pertanian memiliki karakteristik sebagai berikut: (a) meningkatkan nilai tambah, (b) menghasilkan produk yang dapat dipasarkan atau digunakan atau dimakan, (c) meningkatkan daya saing, dan (d) meningkatkan pendapatan dan keuntungan bagi produsen. Kecamatan Gayam adalah salah satu sentra produksi sukun. Berdasarkan statistik Sumenep, pada tahun 2015 produksi sukun di Kecamatan Gayam adalah 3.492. Sukun adalah tanaman komoditas yang dipasarkan keluar dari Sepudi dan juga diolah menjadi makanan khas pulau Sepudi, yaitu kerupuk sukun. Beberapa warga Desa Jambuir, Kecamatan Gayam, mengolah sukun menjadi kerupuk sukun. Bisnis industri kerupuk sukun yang berkembang di masyarakat adalah industri rumah tangga dan industri kecil. Mengolah sukun menjadi kerupuk sukun bertujuan untuk meningkatkan daya tahan buah sukun sehingga cocok untuk dikonsumsi dan mendapatkan nilai jual tinggi di pasaran. Kegiatan bisnis pengolahan sukun menjadi kerupuk sukun mengubah bentuk sukun dari produk primer menjadi produk baru dengan nilai ekonomi lebih tinggi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Badan Pusat Statistik. 2015. Sumenep Dalam Angka 2015. Sumenep.
Baroh, I. 2007 Analisis Nilai Tambah dan Distribusi Kripik Nangka Studi Kasus pada Agroindustri Keripik Nangka di Lumajang. LP UMM, Malang.
Departemen Pertanian. 2003. Panduan Teknologi Pengolahan Sukun Sebagai Bahan Pangan Alternatif. Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Holtikultura. Jakarta
Firdaus. M. 2009. Manajemen Agribisnis. PT Bumi Aksara, Jakarta
Gaspersz, V. 2001. Ekonomi Manajerial: Pembuatan Keputusan Bisnis. PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Hayami Y, Kawagoe T, Morooka Y, Siregar M. 1987. Agricultural Marketing and Processing in Upland Java. A Perspective from a Sunda Village. Bogor: The CPGRT Centre.
Hayami, et. al. 1987. Agricultural Marketing and Processing in Upland Java.
A Perspective From A Sunda Village. CGPRT, Bogor.
Kartono, G.,Harwanto, Suhardjo dan T. Purbiati. 2004. Keragaman Kultivar Sukun dan Pemanfaatannya di Jawa Timur (Studi kasus di Kabupaten Kediri dan Banyuwangi). http://www.bptp-jatim-deptan.go.id. Diakses pada tanggal 26 Maret 2018
Kurniawan Dwi A. P. 2015 Analisis Nilai Tambah dan Strategi Pengembangan Kopi Luwak (studi kasus Desa Kayumas Kecamatan Arjasa Kabupaten Situbondo)
Lipsey, G. R. Peter, O. P. dan Douglas, D. P. 1990 Pengantar Mikroekonomi I jilit I. Diterjemahkan oleh Jaka, A. W dan Kirbrandoko. Erlangga. Jakarta
Manullang, K. 1990. Pengukuran Produktivitas Dengan Metode Nilai
Tambah. Pusat Produktivitas Nasional, Jakarta.
Marimin dan Maghfiroh N. 2010. Aplikasi Teknik Pengambilan Keputusan
dalam Manajemen Rantai Pasok. PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung
Masyhuri dan M. Zainuddin. 2008. Metode Penelitian Sosial dan Ekonomi, Teori dan Aplikasi. Penerbit Alfabeta. Bandung
Moh., Nazir, 1999, Metode Penelitian, Cetakan Ketiga, Jakarta, Ghalia Indonesia
Nicholson, W. 1992. Mikroekonomi Intermediate dan Penerapannya. Erlangga. Jakarta.
Purwantoyo, Eling. 2007. Budidaya dan Pasca Panen Sukun. Aneka Ilmu. Semarang
Pitojo, S. 1992. Budidaya Sukun. Kanisius. Yogyakarta.
Rahardja. P dan Manurung. M. 2006. Teori ekonomi mikro suatu pengantar. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia: Jakarta
Soekartawi. 1995. Analisis Usahatani. UI-Press. Jakarta.
Sudiyono. 2002. Pemasaran Pertanian. Universitas Muhammadia Malang. Malang: UMM Press
Sugiyono. 2007. Metonde Penelitaan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Suratiyah, K. 2002. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya: Bogor
Sutawi. 2002. Manajemen Agrobisnis. Malang: UMM Press..
Valentina O. 2009 Analisis Nilai Tambah Ubi Kayu Sebagai Bahan baku Keripik Singkong Karanganyar.
Widowati, S. 2003. Prospek Tepung Sukun Untuk Berbagai Produk Makanan Olahan Dalam Upaya Menunjang Diversifikasi Pangan. http://tumotou.net/70207134/sri_widowati. htm, diakses pada tanggal. 1 April 2018
Wikipedia. 2008. Sukun. Dalam http//;id.wikipedia.org diakses pada tanggal 23 maret 2018

Zulkifli. 2012. Analisis Pendapatan Dan Nilai Tambah Pada Agroindustri Kripik Ubi di Kecamatan Tanah Luas Kabupaten Aceh Utara
Published
2020-11-17
How to Cite
UNTARI, Wiwik Sri; SYADIK, Mohammad Jakfar. PROSPEK PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERUPUK SUKUN (STUDI KASUS DI DESA JAMBUIR KECAMATAN GAYAM KABUPATEN SUMENEP). AGRIBIOS, [S.l.], v. 18, n. 2, p. 78-86, nov. 2020. ISSN 2723-7044. Available at: <https://unars.ac.id/ojs/index.php/agribios/article/view/893>. Date accessed: 23 dec. 2024. doi: https://doi.org/10.36841/agribios.v18i2.893.
Section
Articles