PENANGANAN PASCAPANEN PRODUK METE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI METE DI NUSA TENGGARA TIMUR

  • Agnes Yunita Dea Program Studi Agribisnis, Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa
  • Marten Umbu Kaleka Program Studi Agribisnis, Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa

Abstract

Berbagai perlakuan diterapkan pada komoditas pertanian setelah panen hingga sampai ke tangan konsumen sebagai bagian dari proses pascapanen, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk pertanian. Dalam upaya meningkatkan pendapatan petani jambu mete, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas jambu mete di Nusa Tenggara Timur dan menekankan pentingnya pengelolaan pascapanen jambu mete. Studi ini menggunakan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Data sekunder digunakan dari beberapa lembaga publik. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis statistik dasar. Jambu mete merupakan komoditas yang menduduki peringkat teratas secara nasional di Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan menjadi salah satu pusat produksi di Indonesia dengan total produksi 52.846 ton pada tahun 2023. Nusa Tenggara Timur memimpin produksi jambu mete nasional sebesar 33,25%, diikuti oleh Sulawesi Tenggara 25,34%, Jawa Timur 10,84%, Sulawesi Selatan 8,66%, Nusa Tenggara Barat 7,87%, dan Jawa Tengah 7,26% sedangkan provinsi lain sebesar 7,77%. Proses pascapanen jambu mete sangat penting dilakukan ditingkat petani agar dapat memberikan keuntugan secara finansial yakni mengubah mete gelondongan menjadi produk jadi dengan nilai jual yang tinggi. Penanganan pascapanen meliputi tindakan seperti panen, pembersihan, pemisahan biji dari buah, pengeringan gelondongan mete, pengukusan, penganginan, pengupasan, penjemuran kacang mete, pengupasan kulit ari, sortasi kacang mete, pengemasan dan penyimpanan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Awanis., Syarif, M., Qomariah, R., Lesmayati, S. dan Amin, M. (2022). Penanganan Pascapanen dan Pemasaran Hasil Pertanian. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan. Banjarbaru.
Bheo, D. K., Olviana, T dan Nampa, I.W. (2018). Pemasaran Jambu Metedi Desa Totomala Kecamatan Wolowae, Kabupaten Nagekeo. Media Komunikasi Agribisnis, 7(2); 188-195.
Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian. (2012). Dukungan Pascapanen Dan Pembinaan Usaha. Pedoman Teknis Peralatan Penanganan Pascapanen Tanaman Perkebunan Tahun 2013. Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian. Jakarta.
Fahroji. (2011). Peningkatan Mutu Dan Daya Saing Produk Perkebunan. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau. Pekanbaru.
Karmawati, E. (2008). Perkembangan Jambu Mete dan Strategi Pengendalian Hama Utamanya. Perspektif, 7(2);102 – 111.
Lubis, M.Y. (1994). Budi Daya Dan Pascapanen Jambu Mente. Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta.
Mulyono, E. (2007). Teknologi Pengolahan Mete. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta.
Ngaku, M. A dan Kaleka, M.U. (2024). Prinsip Penanganan Pascapanen Biji Kopi Arabika Guna Meningkatkan Mutu Produk Di Kabupaten Ngada. Jurnal Teknologi Peternakan, 1(1);39-47.
Rohmah, Y. (2022). Outlook Komoditi Perkebunan Jambu Mete. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal. Kementerian Pertanian. Jakarta.
Sugiyono (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alphabet.
Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun). (2019). Ekspor Mete Indonesia Meningkat 13,3 Juta Dollar. Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementrian Pertanian, Jakarta.
Published
2024-07-13
How to Cite
DEA, Agnes Yunita; KALEKA, Marten Umbu. PENANGANAN PASCAPANEN PRODUK METE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI METE DI NUSA TENGGARA TIMUR. AGRIBIOS, [S.l.], v. 22, n. 1, p. 70-78, july 2024. ISSN 2723-7044. Available at: <https://unars.ac.id/ojs/index.php/agribios/article/view/4468>. Date accessed: 26 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.36841/agribios.v22i1.4468.
Section
Articles