KERAGAMAN MORFOLOGI SERBUK SARI TUMBUHAN MANGROVE DI KAWASAN PANTAI BLEKOK KABUPATEN SITUBONDO
Abstract
Pantai Blekok merupakan salah satu pantai dibagian barat Kabupaten Situbondo dengan ekosistem hutan mangrove yang ditumbuhi oleh beragam vegetasi tumbuhan dan termasuk dalam kawasan lindung serta berfungsi sebagai destinasi ekowisata. Keanekaragaman tumbuhan mangrove dapat dipelajari salah satunya melalui studi terhadap serbuk sari melalui kajian morfologi serbuk sari. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui keanekaragaman morfologi serbuk sari tumbuhan mangrove di Kawasan Pantai Blekok. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode jelajah. Preparasi serbuk sari dilakukan menggunakan metode asetolisis dan preparat serbuk sari dibuat untuk pengamatan morfologi. Analisis data morfologi serbuk sari dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 10 spesies tumbuhan mangrove yaitu Excoecaria agallocha, Bruguiera gymnorrhiza, Avicennia marina, Avicennia alba, Sonneratia alba, Sonneratia caseolaris, Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa, Acanthus ilicifolius dan Acanthus ebracteatus. Morfologi serbuk sari pada spesies tumbuhan mangrove memiliki variasi dalam ukuran (kecil, sedang, besar), bentuk (prolate spheroidal, subprolate, prolate), apertura (tricolpate, triporate, tricolporate) dan ornamentasi eksin (reticulate, scabrate, perforate, verrucate).
Downloads
References
Dahuri, R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut: Aset Perkembangan Berkelanjutan Indonesia. Jarakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Dewi, Y.K. 2020. Diversitas Vegetasi Mangrove di Pesisir Pantai Blekok Kecamatan Kendit Kabupaten Situbondo Jawa Timur. Jurnal Inovasi Penelitian Vol.1 No.6. Hal: 1223-1225.
Erdtman, G. 1960. The Acetolysis Method. A Revised Description. Svensk Botanisk Tidskrift, 54, 561-564.
Erdtman, G. 1952. Pollen morphology and plant taxonomy. Angiosperms. The Chronica. Botanica Co. Waltham.
Halbritter, H., GrÃmsson, S.U.F., Zetter, M.W.R., Buchner, M.H.R., and Frosch-Radivo, M.S.A. 2018. Illustrated Pollen Terminology Second Edition. Springer Open.
Karminasih, E. 2007. Pemanfaatan Ekosistem Mangrove bagi Minimasi Dampak Bencana di Wilayah Pesisir. JMHT Vol. XIII (3): 182-187.
Mao, L., Batten, D.J., Fujiki, T., Li, Z., Dai, L., and Weng, C. 2012. Key to mangrove pollen and spores of southern China: an aid to palynological interpretation of Quaternary deposits in the South China Sea. Review of Palaeobotany and Palynology 176–177, pp: 41–67.
Moore dan Webb, 1978. An Illustrated Guide to Pollen Analysis. New York: John Wiley and Sons.
Nobbs, M. and McGuinness, K.A. 1999. Developing methods for quantifying the apparent abundance of fiddler crabs (Ocypodidae: Uca) in mangrove habitats. Australian Journal of Ecology, Vol. 24, pp: 34-49.
Nugroho, S.H. 2014. Karakteristik Umum Polen dan Spora Serta Aplikasinya. Oseana, Vol. XXXIX, Hal: 7-19.
Qodriyyah, T.N., Suedy, S.W.A., dan Haryanti, S. 2015. Morfoanatomi Polen Tumbuhan Mangrove Di Pantai Banjir Kanal Timur, Semarang. Buletin Anatomi dan Fisiologi, Volume XXIII, Nomor 2, Hal: 59-66.
Quadros, A.F. and Zimmer, M. 2017. Dataset of "true mangroves" plant species traits. Biodiversity Data Journal 5: e22089.
Setyadi, G., Pribadi, R., Wijayanti, D.P., Sugianto, D.N. 2021. Mangrove diversity and community structure of Mimika District, Papua, Indonesia. BIODIVERSITAS, Volume 22, Number 8, Pages: 3562-3570.
Suryaningsih, Y. dan Hudha, M.N. 2018. Potensi Ekologi Ekosistem Mangrove di Kabupaten Situbondo. Prosiding Seminar LPPM Unesa Surabaya. Hal: 874-822.
Tomlinson, P.B. 2016. The Botany of Mangroves. Cambridge: Cambridge University Press.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.