EVALUASI KEMAJUAN SELEKSI MASSA SIKLUS KEEMPAT JAGUNG HITAM PADA KARAKTER KUALITATIF DAN KUANTITATIF
Abstract
Jagung hitam merupakan jagung yang memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan manusia. Seleksi massa merupakan metode seleksi yang bertujuan untuk memperoleh populasi yang seragam. Seleksi didasarkan pada warna biji jagung sangat tepat dengan menggunakan metode seleksi massa. Dalam perakitan varietas jagung hitam seleksi massa sangat penting untuk memperoleh keseragaman fenotip yang dapat dicapai dengan melakukan seleksi berulang-ulang. Pengulangan ini disebut siklus, setiap akan membentuk populasi siklus. Jagung hitam pada penelitian ini memiliki empat siklus seleksi massa sehingga diperlukan pengujian terhadap kemajuan pada setiap siklusnya. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan setiap siklus dengan menggunakan rancangan percobaan RAK dengan 4 ulangan kemudian mengambil data terkait karakter kualitatif dan karakter kuantitatif yang merupakan fenotipe dari populasi siklus seleksi massa. Data yang diperoleh dianalisis sidik ragam menggunakan aplikasi Statistic 8. Hasil menunjukkan karakter kuantitatif tinggi tanaman, berat tongkol, panjang tongkol, diameter tongkol dan produksi per hektar tidak berbeda nyata pada setiap siklus. Hanya karakter berat 1000 biji menunjukan hasil berbeda sangat nyata. Sedangkan karaker kualitatif warna biji dan warna batang menunjukan hasil yang signifikan. Kemajuan seleksi massa pada karakter kualitatif warna batang dan warna biji menunjukan tingkat kemajuan yang tinggi pada siklus keempat dengan karakter warna biji memiliki nilai heritabilitas yang paling tinggi dibanding karakter lain yang diamati.
Downloads
References
Balai Penelitian Tanaman Serealia. 2017. Katalog SDG Jagung (Zea mays) Balai Penelitian Tanaman Serealia, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Maros. 859 hal.
Elfiani. 2015. Efektifitas Metode Seleksi Massa Pada Populasi Bersari Bebas Jagung Manis Jurnal Dinamika Pertanian. 3(3): 209 – 214.
Fiddin, F. N., Izmi Y. dan Arifin N. S. 2018. Keragaman Beberapa Galur Jagung Ketan (Zea mays L. ceratina K.) Pada generasi Keempat S4. J.l Produksi Tanaman. 6(2): 178-187.
Hijria, D. Boer dan T. Wijayanto. 2012. Analisis Variabilitas Genetik dan Heritabilitas Berbagai Karakter Agronomi 30 Kultivar Jagung (Zea mays L.) lokal Sulawesi Tenggara. Agronomi. 1 (2): 174-183.
Mustofa Z., Budiarsa I. M. dan Samdas G. B. N. 2013. Variasi Genetik Jagung (Zea mays L.) Berdasarkan Karakter Fenotipik Tongkol Jagung yang Dibudidaya di Desa Jono Oge. e-Jipbiol. 1: 33-41.
Nursa’adah, I., N. Basuki dan A.N. Sugiarto. 2017. Keragaman Galur Inbrida Generasi S3 Jagung Ungu (Zea mays var Ceratina Kulesh). J. Produksi Tanaman. 5 (3): 506–514.
Pu Jing. 2016. Purple Corn Anthocyanins: Chemical Structure, Chemoprotective Activity and Structure/Function Relationships. The Ohio State University. Ohio.
Seedline Vegetable Seeds. 2017. Corn Magic of the Color Purple. http://www.seedline.co.th/.
Syahputri W. W., H. Setiado, and L. Khairunnisa. 2018. Study of Characteristics of the Maize Corn Varieties Introduction and Some Local. Agroekoteknologi. 6(2): 54-63.
Syukur, M., S. Sastrosumarjo, Y. Wahyu, S.I. Aisyah, S. Sujiprihati, dan R. Yunianti. 2015. Sitogenetika Tanaman. Bogor: IPB Press.
Yasin M. H.G. 2014. Perakitan Varietas Unggul Jagung Fungsional. Jakarta: IAARD Press.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.