Efektivitas Kebijakan Penyediaan Air Bersih Di Kabupaten Kuantan Singingi
Abstract
Penyediaan kebutuhan air bersih merupakan tanggung jawab dari pemerintah pusat atau daerah yang harus dipenuhi kepada masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan bersifat deskriptif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan bagaimana efektivitas kebijakan penyediaan air bersih di Kabupaten Kuntan Singingi yang dilihat dari teori efektivitas kebijakan menurut Riant Nugroho, yang menilai dari indikator tepat kebijakan, tepat pelaksanaannya, tepat targer, tepat lingkungan dan tepat proses. Hasil penelitian ini menunjukan efektivitas kebijakan penyediaan air bersih di Kuantan Singingi belum berjalan optimal, belum mampu memenuhi standar kebijakan terutama dalam kuantitas, kualitas dan kontinuitas air masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan akses air bersih dari PAB. Adanya keterbatasan sumber daya manusia dari segi jumlah dan keahliannya ditandai dengan banyaknya keluhan dari masyarakat terkait lamanya proses perbaikan jika terjadi kerusakan, kemudian terbatasnya sumber daya dana dan kekurangan sarana prasarana dalam mendistribusikan air bersih. Koordinasi antar badan pelaksana kebijakan melalui rapat secara langsung dan komunikasi melalui jaringan sudah terlaksana namun frekuensi pertemuan tidak tetap sehingga komunikasi efektif belum terlihat. Pada lingkungan sosial masih banyak masyarakat yang belum bisa dilayani oleh PAB, pada lingkungan ekonomi rendahnya tarif menyebabkan PAB tidak dapat melakukan investasi penyediaan air bersih serta dukungan dari aktor politik membantu pencapaian tujuan kebijakan.



