Karakteristik Jenis Akuifer Dengan Software Qgis Di Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto

  • Wahyu Dewangga Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
  • Faradlillah Saves Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Abstract

Air tanah merupakan sumber daya vital bagi kehidupan dan lingkungan. Kecamatan Mojokerto, sebuah daerah dengan produksi pertanian yang signifikan, menghadapi tantangan kekurangan pasokan air permukaan selama musim kemarau. Untuk mengatasi masalah ini, P2AT (Pusat Pengembangan Air Tanah) mengebor sumur produksi dan membangun jaringan irigasi air tanah atau sumur dalam di beberapa daerah untuk memastikan pasokan air yang cukup untuk irigasi. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan karakteristik air tanah, untuk mendukung pemanfaatan air yang efisien dan berkelanjutan melalui analisis akuifer. Penelitian ini mengidentifikasi kelompok akuifer berdasarkan karakteristik batuan dan hidrogeologi yang mempengaruhi distribusi dan penyimpanan air tanah di daerah tersebut. Memantau dan mengevaluasi tingkat air tanah sangat penting untuk menjaga ketersediaan air tanah yang berkelanjutan dan mencegah dampak negatif dari eksploitasi berlebihan. Berdasarkan hasil analisis lokasi sumur, overlay peta ternyata karakteristik air tanah di Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto terletak pada 2 kelompok akuifer, yaitu kelompok akuifer yang ditandai dengan warna biru tua dan biru muda atau akuifer produktif dengan distribusi yang luas yang berarti lapisan air tanah yang memiliki kemampuan untuk menyimpan dan mengalirkan air dalam jumlah besar. Akuifer produktif ini sangat berharga untuk pemenuhan kebutuhan air skala besar, baik untuk keperluan domestik, irigasi.

Published
2024-12-30
How to Cite
DEWANGGA, Wahyu; SAVES, Faradlillah. Karakteristik Jenis Akuifer Dengan Software Qgis Di Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto. PROSIDING SENADIKA : Seminar Nasional Akademik, [S.l.], v. 1, n. 1, p. 749-756, dec. 2024. Available at: <https://unars.ac.id/ojs/index.php/SENADIKA/article/view/5860>. Date accessed: 07 dec. 2025.